Pencapaian di All England 2016, juga tidak begitu memuaskan. Tontowi/Liliyana terhenti di perempat final setelah kalah dari pasangan Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
Pada India Terbuka, mereka batal berangkat karena kondisi Tontowi yang belum pulih benar pasca sakit demam berdarah (DBD).
Pelatih ganda campuran nasional Richard Mainaky mengatakan bahwa sejak awal bahwa dia tidak memberi target khusus kepada Tontowi/Liliyana pada Malaysia Terbuka.
Richard hanya berharap, Tontowi/Liliyana bisa kembali tampil maksimal dan menemukan hawa positif pertandingan.
"Memang untuk turnamen sebelum Olimpiade mereka saya tidak bebani target, tetapi kami lihat dulu peluang di sini. Tontowi/Liliyana lebih diuntungkan dengan angin dan bola kencang," ucap Richard.
Richard semula mengira bahwa kondisi kesehatan Tontowi masih ada di kisaran 70-80 persen atau belum maksimal.
"Ternyata mereka di sini bisa bagus dan tampil menjanjikan sejak awal" ujar Richard.
Richard pun menilai Tontowi lebih bersemangat dan Liliyana sudah sangat ingin kembali merih gelar juara.
"Mereka ingin menunjukkan kalau mereka masih bisa juara dan terus termotivasi. Apalagi, sejak kemenangan Praveen/Debby kemarin membuat mereka memiliki tenaga baru," tutur Richard.
"Mereka semakin bersemangat karena ada tenaga tambahan sebagai andalan di ganda campuran. Selama ini mereka bekerja sendiri sebagai andalan, sekarang kerja mereka lebih ringan," ucap Richard.
Tontowi/Liliyana selanjutnya akan mengikuti Singapura Terbuka yang digelar di Singapore Indoor Stadium pada 12-17 April.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar