Piala Bhayangkara menyajikan cerita menarik soal sepasang pemain muda potensial, yakni Yanto Basna dan Ryuji Utomo. Sama-sama dikenal sebagai bek tengah, keduanya menjadi kelinci percobaan pelatih masing-masing dengan digeser ke sisi kanan pertahanan Persib serta Arema.
Penulis: Andrew Sihombing/Persiana Galih/Ovan Setiawan
Yanto pertama kali dipasang sebagai bek kanan di laga debut kontra Pusamania Borneo FC di partai perdana Grup A.
Hasilnya, penampilan Pemain Terbaik Piala Jenderal Sudirman (sebagai bek tengah) ini bisa langsung membuat pelatih Dejan Antonic dan bobotoh tersenyum lebar.
Kecakapan anak muda 20 tahun ini berlanjut hingga laga puncak kontrak Arema.
Yanto tak cuma meredam kombinasi Johan Alfarizie-Esteban Vizcarra, tapi juga turut berkontribusi dalam skema serangan Tim Maung Bandung.
Dejan sejak awal memang menyebut bahwa pemainnya ini punya potensi untuk tampil oke di kedua sisi pertahanan, tentu selain di bek tengah. Nah, belakangan Yanto sendiri rupanya mulai menikmati peran barunya tersebut.
"Awalnya saya pikir menyesuaikan diri di posisi baru itu susah. Tapi, karena kepercayaan pelatih dan bimbingan pemain senior di sini, saya nyaman menjadi bek sayap," katanya.
Silakan menyebut kegemilangan Yanto tak lain karena bantuan dari bek tengah paten sekelas Vladimir Vudjovic.
Yang jelas, Yanto mengklaim Dejan akan memberikan kepercayaan serupa buatnya di Indonesian Soccer Championship 2016.
Berbeda dengan Yanto, eksperimen terhadap Ryuji rupanya kurang memuaskan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.661 |
Komentar