Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Thomas Tuchel: Suksesor Jenius Juergen Klopp

By Kamis, 7 April 2016 | 21:16 WIB
Thomas Tuchel ketika memimpin Dortmund melawan Tottenham di babak 16 besar Liga Europa 2015-2016.
PAUL GILHAM/GETTY IMAGES
Thomas Tuchel ketika memimpin Dortmund melawan Tottenham di babak 16 besar Liga Europa 2015-2016.

Tuchel sangat adaptif soal strategi. Formasi bisa serta-merta berubah, menyesuaikan lawan yang akan dihadapi anak asuhnya.

Ketika melatih Mainz pada 2010-2011, Tuchel menerapkan skema 4-1-4-1 untuk menggebuk juara bertahan Bayern Muenchen (2-1) arahan Louis van Gaal.

Semusim berselang Mainz arahan Tuchel kembali menaklukkan Bayern (3-2), kali ini dengan format 4-3-2-1. 


Thomas Tuchel, memberikan motivasi kepada Gonzalo Castro dalam laga 16 besar Liga Europa 2015-2016 kontra Tottenham.(PAUL GILHAM/GETTY IMAGES)

Selain dibekali pengetahuan mumpuni soal taktik, Tuchel juga merupakan motivator ulung.

Ia tak alergi dengan kesalahan. Ketika Mainz secara mengejutkan disingkirkan klub Rumania, Gaz Metan, pada Kualifikasi III Liga Europa 2011-2012, Tuchel malah mengutip kalimat pebasket legendaris, Michael Jordan.

"Saya telah gagal dalam lebih dari 900 tembakan di sepanjang karier. Saya nyaris kalah dalam 300 pertandingan. Sebanyak 26 kali, saya dipercaya mengambil tembakan menentukan dan gagal. Saya gagal dan gagal lagi. Karena itu saya sukses."  

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Guardian, Bundesliga, Deutsche Welle


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X