Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juergen Klopp, Thomas Tuchel, dan Deja Vu Musim Debut

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 7 April 2016 | 19:17 WIB
Ekspresi Manajer Liverpool, Juergen Klopp, usai kemenangan atas Stoke City pada semifinal Piala Liga, Selasa (26/1/2016)
CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES
Ekspresi Manajer Liverpool, Juergen Klopp, usai kemenangan atas Stoke City pada semifinal Piala Liga, Selasa (26/1/2016)

Bagi klub yang selama lima tahun terakhir dibayangi kebangkrutan dan penurunan prestasi, kehadiran Klopp juga tidak ubahnya awal kebangkitan klub asal Lembah Ruhr tersebut.

Skema serangan balik cepat ala Klopp, yang disebut sebagai gegenpressing, menjadi tontonan sepak bola yang atraktif dan menyenangkan ditonton. Klopp sendiri bahkan menyebut taktik andalannya tersebut tidak ubahnya seperti musik heavy metal.

Seperti deja vu, situasi nyaris serupa terjadi ketika Thomas Tuchel diangkat sebagai suksesor Klopp.

Pada musim terakhir Klopp, yaitu musim 2014-2015, performa Dortmund seperti terjun bebas.

Mereka kerap kalah menghadapi tim-tim yang di atas kertas lebih inferior dibandingkan dengan mereka.

Saat Bundesliga memasuki jeda kompetisi pada musim dingin, Dortmund menduduki peringkat ke-17 alias berada di zona degradasi.

Sama seperti Thomas Doll pada 2008, pencapaian buruk tersebut memaksa Klopp mundur.

Untung bagi Dortmund, Mats Hummels dkk masih sanggup memperbaiki penampilan pada paruh kedua kompetisi, dan menduduki peringkat ke-7 ketika kompetisi Bundesliga selesai.

Memang, hasil tersebut berarti Dortmund absen di Liga Champions. Mereka pun harus berjuang dari babak kualifikasi untuk bisa berlaga di Liga Europa.

Pada musim debutnya, pelatih baru Dortmund, Tuchel, mengembalikan kembali reputasi tim sebagai unggulan di Bundesliga.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Dari Berbagai Sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X