Van Gaal menganggap keberadaan Chicharito sebagai surplus dalam skuatnya, dan meminjamkannya ke Real Madrid.
Ketika bermain di Real Madrid, situasi Chicharito tidak berubah. Dari 33 kali bermain, dia hanya mencetak sembilan gol. Chicharito dikembalikan ke Man United pada akhir musim, dan klub tersebut memutuskan melegonya ke Leverkusen.
Apakah Chicharito menyesal tidak pindah ke Leverkusen lebih awal?
Baginya, tidak menjadi pilihan utama pelatih adalah hal biasa.
"Pemain-pemain lain juga mengalaminya. Tidak ada pemain yang terus-menerus hebat, atau terus-menerus jelek. Selalu ada pelatih yang tidak adil ke pemainnya, karena dia hanya bisa memilih 11 orang sebagai starter. Saya belajar bahwa situasi sulit hanya berlangsung sementara," tutur Chicharito.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Bundesliga Magazine |
Komentar