Mereka juga disekolahkan pada sekolah yang sama, yakni SMA Pelita 3 Rawamangun.
Tak heran apabila mereka saling mengenal satu sama lain, baik di dalam maupun di luar lapangan. Kekompakan tim sudah menjadi naluri para pemain.
“Sehari-hari mereka bertemu, makan, berangkat sekolah, berlatih, mereka selalu bersama-sama. Rasa kekeluargaannya terbawa hingga ke lapangan,” kata Saut.
Karena kekompakan inilah Saut dari awal berani memasang target juara untuk tim U-15.
Peluang BTFA semakin besar mengingat lawan mereka di partai final, Kabomania, pernah mereka kalahkan 6-0 pada babak penyisihan grup.
Meski demikian, Saut mengingatkan anak-anaknya agar tetap waspada.
"Partai final selalu berbeda dengan penyisihan. Mereka pasti akan mati-matian, begitu juga kami," ucap pelatih berusia 54 tahun itu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.661 |
Komentar