Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nama Presiden FIFA Muncul di 'Panama Papers'

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 6 April 2016 | 07:44 WIB
Gianni Infantino, kandidat presiden FIFA sedang melongok saat jumpa pers di Wembley Stadium, 1 Februari 2016 di London.
Clive Rose/Getty Images
Gianni Infantino, kandidat presiden FIFA sedang melongok saat jumpa pers di Wembley Stadium, 1 Februari 2016 di London.

Namun, kepastian bersih tidaknya Infantino masih menunggu penjelasan mengapa Cross Trading menaikkan harga hak siar begitu tinggi saat menjualnya ke Teleamazonas.

Pihak UEFA membantah keterlibatan mereka dengan kasus tersebut.

Dalam pernyataan resminya, UEFA mengatakan tidak tahu bahwa ada perjanjian antara Cross Trading dan Teleamazonas.

"Cross Trading muncul sebagai partner kerja sama karena Team mendapat informasi bahwa perusahaan tersebut menjadi pembeli eksklusif untuk hak siar kompetisi di Eropa," demikian bunyi pernyataan resmi UEFA.

UEFA juga membantah dugaan keterlibatan Infantino dalam masalah tersebut.

"Gianni Infantino menandatangani kontrak tersebut karena dia adalah salah satu direktur UEFA yang diberi kuasa menandatangani kontrak. Itu sudah menjadi standar prosedur kami," kata perwakilan UEFA dalam pernyataan tersebut.

Secara kebetulan, salah satu perusahaan yang berhubungan erat dengan Hugo dan Mariano Jinkis diwakili oleh biro hukum Juan Pedro Damiani.

Damiani adalah anggota Komite Etik FIFA yang namanya juga muncul dalam Panama Papers. Kemunculan nama Damiani hanya satu hari sebelum nama Infantino mencuat dalam kasus tersebut.

Panama Papers merupakan hasil investigasi selama satu tahun oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), harian Jerman Sueddeutsche Zeitung, dan sejumlah media lainnya.

Dari dokumen tersebut diketahui bahwa sejumlah pihak, seperti politikus, selebriti, konglomerat, dan atlet mendirikan perusahaan fiktif untuk menghindari pajak.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Guardian, BBC


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X