Napoli melakoni lanjutan Serie A pekan ke-31 dengan kondisi kelam. Minggu (3/4/2016), klub beralias Azzurri (Si Biru) takluk 1-3 di kandang Udinese disertai insiden yang menimpa bomber jagoan mereka, Gonzalo Higuain.
Higuain menampakkan dua sisi kepribadian dalam laga tersebut. Bomber Argentina berusia 28 tahun itu sempat menyamakan skor menjadi 1-1 berkat gol pada menit ke-24.
Gol tersebut menjadikan Higuain sebagai permain pertama dalam 10 musim terakhir yang mampu bikin 30 gol dalam semusim di Serie A.
Akan tetapi, status pahlawan Higuain berubah menjadi pesakitan. Dalam keadaan Napoli tertinggal 1-3, pemain berjulukan El Pipita itu diusir wasit pada menit ke-76.
Ia mendapat kartu kuning kedua setelah dianggap menjatuhkan paksa Dias Felipe saat bek Udinese tersebut berada di belakang Higuain.
Wasit Massimiliano Irrati mencabut kartu merah, Higuain pun mengamuk.
Red Card Gonzalo Higuain - Udinese 3-1 SSC Napoli (03.04.2016) Serie A - https://t.co/JT37BCk8HP
— Soccer World (@bestsoccergols) April 3, 2016
Masalah serius berupa ancaman sanksi larangan bermain 4 laga ke depan muncul karena reaksi agresif Higuain usai menerima kartu merah.
Ia mendorong Irrati dan menyerang sang wasit dengan kata-kata serta gestur ofensif.
Terjadi keributan saat Higuain berupaya menyerang pemain lawan. Aksinya dihalangi rekan setim dan pemain Udinese.
Amukan Higuain berlangsung sampai dirinya keluar menuju ruang ganti. Sang bomber juga tampak menitikkan air mata.
Melihat reaksi anak buahnya itu, pelatih Maurizio Sarri menjelaskan Higuain dan Napoli adalah korban adanya potensi konspirasi yang merugikan Azzurri.
"Higuain mengatakan kontak dengan pemain lawan terjadi tanpa disengaja. Dia korban dari ketidakadilan. Dua pekan lalu saya melihat hal yang lebih buruk," ujar Sarri di Tutto Napoli.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar