Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terancam Sanksi 4 Laga, Higuain Korban Konspirasi Mafia?

By Beri Bagja - Minggu, 3 April 2016 | 23:26 WIB
Penyerang Napoli, Gonzalo Higuain, meluapkan emosi dan coba ditahan oleh rekan setimnya serta pemain Udinese dalam duel Serie A, 3 April 2016.
DINO PANATO/GETTY IMAGES
Penyerang Napoli, Gonzalo Higuain, meluapkan emosi dan coba ditahan oleh rekan setimnya serta pemain Udinese dalam duel Serie A, 3 April 2016.

Napoli melakoni lanjutan Serie A pekan ke-31 dengan kondisi kelam. Minggu (3/4/2016), klub beralias Azzurri (Si Biru) takluk 1-3 di kandang Udinese disertai insiden yang menimpa bomber jagoan mereka, Gonzalo Higuain.

Higuain menampakkan dua sisi kepribadian dalam laga tersebut. Bomber Argentina berusia 28 tahun itu sempat menyamakan skor menjadi 1-1 berkat gol pada menit ke-24.

Gol tersebut menjadikan Higuain sebagai permain pertama dalam 10 musim terakhir yang mampu bikin 30 gol dalam semusim di Serie A.

Akan tetapi, status pahlawan Higuain berubah menjadi pesakitan. Dalam keadaan Napoli tertinggal 1-3, pemain berjulukan El Pipita itu diusir wasit pada menit ke-76.

Ia mendapat kartu kuning kedua setelah dianggap menjatuhkan paksa Dias Felipe saat bek Udinese tersebut berada di belakang Higuain.

Wasit Massimiliano Irrati mencabut kartu merah, Higuain pun mengamuk.

Masalah serius berupa ancaman sanksi larangan bermain 4 laga ke depan muncul karena reaksi agresif Higuain usai menerima kartu merah.

Ia mendorong Irrati dan menyerang sang wasit dengan kata-kata serta gestur ofensif.

Terjadi keributan saat Higuain berupaya menyerang pemain lawan. Aksinya dihalangi rekan setim dan pemain Udinese.

Amukan Higuain berlangsung sampai dirinya keluar menuju ruang ganti. Sang bomber juga tampak menitikkan air mata.

Melihat reaksi anak buahnya itu, pelatih Maurizio Sarri menjelaskan Higuain dan Napoli adalah korban adanya potensi konspirasi yang merugikan Azzurri.

"Higuain mengatakan kontak dengan pemain lawan terjadi tanpa disengaja. Dia korban dari ketidakadilan. Dua pekan lalu saya melihat hal yang lebih buruk," ujar Sarri di Tutto Napoli.

Ucapan Sarri mengacu kepada kejadian protes keras bek Juventus, Leonardo Bonucci, dalam laga kontra Torino (20/3/2016).

Kala itu, Bonucci juga menyerang wasit Nicola Rizzoli dengan gestur ofensif dan dianggap menempelkan kepala pada sang pengadil.

Namun, ia lolos dari sanksi pengusiran laga dan hukuman ekstra larangan bermain saat ditinjau ulang.

"Saya hanya mengatakan Irrati melakukan pekerjaan buruk memimpin laga," kata Sarri, yang lebih dulu diusir wasit akibat protes.

Calon Wali Kota Napoli, Gianni Lettieri, mendukung reaksi Higuain terhadap insiden 'pengusiran memalukan' di Udinese.

Lewat akun Twitter, Lettieri bahkan lebih frontal dengan mengungkapkan adanya campur tangan mafia yang bertujuan mencegah Napoli menjuarai liga. 

Yang jelas, kejadian pekan ini bak menggarami luka Napoli. Mereka merasa terus dilemahkan.

Selain tertinggal 6 poin dari Juventus, klub Italia Selatan itu terancam kehilangan Higuain dalam pekan-pekan krusial.

Andai vonis skorsing 4 partai dijatuhkan, Napoli harus melakoni laga tanpa sang bomber tajam saat menghadapi Verona, Inter Milan, Bologna, dan AS Roma sampai akhir bulan ini!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X