Hitungan matematis juga tidak mendukung harapan Leicester menjadi juara dengan tambahan 13 angka atau koleksi total 79 poin.
Apabila mampu memenangi semua pertandingan sisa, Tottenham bisa mengumpulkan 82 poin.
Tentu saja selalu ada harapan Spurs bakal tersandung dalam satu atau beberapa partai ke depan. Tapi, kemungkinan terburuk tetap perlu dipertimbangkan Leicester.
Supaya benar-benar aman, Vardy dkk minimal perlu memiliki satu poin lebih banyak daripada Tottenham. Pasalnya, jika poin akhir kedua tim sama, Leicester kalah dalam selisih gol.
Lebih dari 79 Poin
Kuota "poin juara" Leicester adalah 83. Artinya, mereka butuh tambahan 17 poin dari tujuh partai sisa. Proyeksi asal poin tersebut jadi perlu diatur ulang.
Kemenangan atas Southampton, Sunderland, Swansea, dan Everton tetap harus diamankan untuk 12 poin.
Sisa lima poin bisa diperoleh lewat satu kemenangan dan dua hasil seri dari partai-partai melawan West Ham, Manchester United, dan Chelsea.
Berat? Pasti. Tapi, Ranieri sendiri mengakui bahwa timnya perlu melewati target 79 poin.
"Saya pikir kami perlu lebih dari 79 poin. Tim harus memasang turbo dan mati-matian berusaha mendapatkan kemenangan di semua pertandingan sisa," katanya kepada ESPN FC.
Akan lebih rumit lagi buat Leicester jika bicara rata-rata poin akhir tim juara Premier League. Angkanya adalah 86.
The Foxes harus memenangi seluruh pertandingan sisa untuk bisa mencapai angka tersebut. Namun, asa buat Leicester seharusnya tetap terjaga.
Faktanya, dalam 10 tahun terakhir, tidak ada tim yang mengoleksi 66 poin seperti Leicester sekarang bisa memuncaki klasemen.
Paling bagus mereka berada di posisi kedua.
Artinya, tuntutan poin di Premier League 2015-2016 tidak setinggi biasanya. Tambahan 13 angka atau koleksi total 79 poin barangkali memang sudah cukup buat Leicester untuk merebut trofi.
[video]http://video.kompas.com/e/4823763171001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.660 |
Komentar