Teriakan bernada ejekan terdengar dari tempat penonton saat balapan GP Qatar berlangsung di Sirkuit Losail, Minggu (20/3/2016). Hal ini merupakan kelanjutan dari panasnya persaingan musim lalu.
Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang berhasil finis di urutan pertama beberapa kali melakukan gerakan mengunci mulutnya sebagai tanggapan atas teriakan cemooh para penonton.
"Well, menurut saya, kami tidak melakukan kesalahan pada beberapa bulan terakhir. Kami hanya berkonsentrasi supaya bisa membalap dengan sangat cepat," kata Lorenzo kepada media dalam konferensi pers jelang GP Argentina, Kamis (31/3/2016).
Musim lalu, Lorenzo dan rekan satu timnya, Valentino Rossi, bersaing ketat dalam perebutan gelar juara dunia. Persaingan makin panas ketika Rossi menuduh Marc Marquez (Repsol Honda) dengan sengaja membantu Lorenzo.
"Saya akhirnya menjadi juara dunia. Marc mencoba melakukan yang terbaik pada 2015 dan mengawali musim seperti saya, mencoba profesional, berusaha menjadi yang terbaik di lintasan, dan kami mempertaruhkan nyawa dalam proses tersebut," kata Lorenzo.
"Jadi, saya tidak tahu apa kesalahan kami. Hanya karena menjadi sangat cepat dan mengalahkan pebalap lain, begitu?" ujar Lorenzo lagi.
Baca Juga:
- Surat Jaminan Menpora ke Moto2 Terbit, Ali Adrian Harus Gerak Cepat
- Maverick Vinales Sempat Mengincar Manajer Ali Adrian
- Dimas Ekky dan Gerry Salim Mulai Berlaga di ARRC pada 31 Maret
Perselisihan antara ketiga pebalap tersebut semakin memuncak ketika Marquez terjatuh pada balapan GP Malaysia setelah bersenggolan dengan Rossi.
Rossi dikenai penalti tiga poin dan imbasnya dia harus memulai balapan terakhir di Valencia dari posisi start paling belakang. Pebalap berjulukan The Doctor tersebut akhirnya kalah dari Lorenzo dalam persaingan menjadi juara dunia.
Marquez juga merasakan efek perselisihan pada musim lalu tersebut. Menurut dia, teriakan cemooh dari penonton merupakan hal yang biasa dan harus dihadapi.
"Menurut saya, ini sesuatu yang contohnya terjadi di sepak bola dan saya tidak suka. Tentu saja saya tidak senang ini terjadi di MotoGP dan jika itu menentang saya," aku Marquez.
"Namun, pada akhirnya ini merupakan sesuatu yang akan menjadi hal biasa. Jadi, kami harus beradaptasi," katanya menambahkan.
Pebalap 23 tahun tersebut juga menegaskan bahwa siapa pun yang jadi idola para penonton, pada akhirnya balapan yang menarik jadi sesuatu yang lebih penting.
"Menurut saya, semua orang menikmati balapan di Qatar. Saya menikmati berada di lintasan. Saya senang dengan hasil balapan dan akan mencoba mengulangnya di sini," kata pebalap Spanyol tersebut.
Rossi yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut memilih menolak memberi komentar seputar hal ini. Dia hanya menjawab singkat, "Saya tidak tahu."
Lorenzo dan Marquez juga membantah rumor bahwa mereka tidak keluar dari hotel selama berada di Argentina karena alasan keselamatan.
"Tidak, tidak, tidak," jawab Lorenzo. "Saya tidak takut, dan jika saya tidak keluar dari hotel itu karena saya berlatih dan bersantai sebelum balapan."
Preparando #ArgentinaGP! / Getting ready for #ArgentinaGP! pic.twitter.com/MNmj49WGvQ
— Jorge Lorenzo (@lorenzo99) March 30, 2016
Después de entrenar... relax!! / After training... relax!! #ArgentinaGP pic.twitter.com/jtiF5JJF9o
— Jorge Lorenzo (@lorenzo99) March 30, 2016
"Saya takut kemarin ketika berada di pesawat, jika tiba-tiba mesinnya mati!" sahut Marquez sambil tersenyum. "Namun, saya tidak takut berada di sini."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash |
Komentar