Di sisi lain, fans benar-benar berharap terlalu berlebihan kepada Manor dan Rio. Patut diingat, Manor F1 Racing Team adalah tim papan bawah.
Meskipun musim sudah menggunakan mesin mumpuni dari Mercedes, merekrut designer, dan ahli aerodinamika berpenmgalaman. Jangan lupa pula bahwa ini musim pertama Rio Haryanto.
Mengamuk
Tuntutan yang bisa diartikan dukungan muncul lewat social media. Fans Rio Haryanto asal Indonesia “mengamuk” dengan sukses.
Melalui voting “Driver of The Day” yang diadakan situs F1.com saat GP Australia lalu, pemilih Rio Haryanto mencapai 22.143 suara.
Hasil tersebut terpaut cukup jauh jika dibanding pebalap tim baru HAAS Romain Grosjean yang hanya mengumpulkan 13.670 suara.
Kondisi itu sudah sangat cukup membuat dunia Formula 1 tahu "kekuatan" netizen Tanah Air yang sungguh dahsyat. Tetapi ingat, kembali ke khittah, target Rio yang masuk akal dan wajar adalah mengalahkan rekan setimnya.
Ada teman saya di grup WhatsApp F1 Indonesia yang membuat pengelompokan fans menjadi 4 kelas.
Gambaran mudahnya kelas 1 adalah die hard fans yang sudah mengetahui F1 sejak lama.
Kelas ke-2 adalah kalangan yang mulai tahu F1 sejak 5-10 tahun lalu dan mengetahui regulasi meskipun tidak detail.
Kelas ke-3 adalah fans yang suka karena paras ganteng pembalap F1 dan mulai mengerti beberapa regulasi.
Kelompok terakhir adalah mereka yang suka F1 karena ada Rio Haryanto tanpa tahu bagaimana regulasi F1, inilah yang saya sebut #mendadakF1. Saya tambahkan kelas ke-5 adalah fans yang suka F1 karena di kokpit Rio ada Ayat Kursi-nya.
Penulis : M Wahab S
Komentator F1, penulis lepas, founder Forum Komunikasi Klub dan Komunitas Otomotif Indonesia (FK3O), Manager Operasional Shop & Drive PT Astra otoparts Tbk (1999 - 2001), General Manager PT Artha Puncak Semesta Indonesia. Akun twitter : @emwees..
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar