Manuel Neuer (30) dipastikan tidak akan menjaga gawang Jerman dalam laga kontra Italia di Allianz Arena, Selasa (29/3/2016) karena sakit perut. Pelatih Die Mannschaft. Pelatih Joachim Loew dihadapkan pada tiga alternatif pengganti kiper nomor satu Jerman tersebut.
Tiga nama tersebut adalah Bernd Leno, Kevin Trapp, dan Marc-Andre ter Stegen. Kemungkinan besar, dua dari tiga nama tersebut akan diangkut Loew ke Euro 2016 sebagai pelapis Neuer.
Dari tiga nama tersebut, Ter Stegen (23) sudah lebih dulu ‘dicoba’ oleh Loew. Jelang Euro 2012, kiper FC Barcelona itu masuk ke skuat provisional Jerman. Nahas bagi dia. Debut Ter Stegen kala itu tidak cemerlang.
Ketika diberi kepercayaan menjadi starter dalam uji coba melawan Swiss, Ter Stegen kebobolan lima kali. Jerman kalah 3-5, dan nama Ter Stegen dicoret saat Loew mengumumkan skuat finalnya ke Polandia dan Ukraina.
Mantan kiper Borussia Moenchengladbach tersebut juga sempat masuk pertimbangan Loew saat menyeleksi pemain untuk Piala Dunia 2014. Lagi-lagi, penampilan di uji coba yang tidak memuaskan membuat Loew menepikan Ter Stegen.
Namun, performa Ter Stegen bersama Barcelona dua musim terakhir ini ternyata cukup untuk membuat Loew kembali meliriknya.
Memang, di Barca, pemuda kelahiran Moenchengladbach tersebut diplot oleh pelatih Luis Enrique sebagai ‘kiper turnamen’ yang turun di kompetisi seperti Copa del Rey atau Liga Champions.
Toh, di dua turnamen tersebut, Ter Stegen membuktikan kepantasannya bermain di tim sekelas Barcelona. Di Liga Champions musim 2015-2016, misalnya, ia baru kebobolan lima gol. Dari delapan pertandingan, ia mencatat tiga kali clean sheet.
Koran El Mundo Deportivo juga pernah memuji gaya bermain Ter Stegen. “Ter Stegen terlihat seperti gelandang bertahan saat menghentikan bola. Ia juga sanggup mendistribusikan bola dengan efektif,” tulis surat kabar tersebut.
Dengan usia yang cukup muda dan pengalaman bertanding yang semakin terasah bersama Barcelona, bukan tidak mungkin Loew akan memberi kepercayaan kepada Ter Stegen untuk turun melawan Italia.
Ter Stegen pun punya kans memperbaiki rekornya bersama tim nasional Jerman.
Di sisi lain, ada Bernd Leno (24) yang sudah menjadi ‘rival’ Ter Stegen sejak keduanya sama-sama bermain di tim Jerman U-17 hingga U-21.
Sejak dikontrak Bayer Leverkusen pada musim 2011-2012, ia mengambil posisi Rene Adler sebagai kiper utama klub tersebut.
Berdasarkan catatan Opta, Leno diindikasikan punya kemampuan ekstra dalam membendung penalti lawan.
8 - Among active goalies @Bernd_Leno saved most penalties in @Bundesliga_EN , @Manuel_Neuer leads % wise. Cool. pic.twitter.com/MoylPhMBci
— OptaFranz (@OptaFranz) July 29, 2015
Sampai Juni 2015, Leno delapan kali mematahkan penalti lawan di Bundesliga.
Jumlah ini merupakan jumlah penalti terbanyak yang digagalkan kiper di kompetisi tersebut.
Pertandingan melawan Italia ini bisa menjadi kesempatan Loew memberi debut untuk Leno di tim nasional senior, dan mempertimbangkan Leno sebagai kiper kedua Die Nationalelf.
Selain Ter Stegen dan Leno, Loew juga masih punya opsi lain dalam diri Kevin Trapp (25).
Pada musim debutnya bersama Paris Saint-Germain, mantan kiper Eintracht Frankfurt tersebut menjadi pilihan pertama pelatih PSG, Laurent Blanc, ketimbang Salvatore Sirigu atau Nicolas Douchez.
Di Ligue 1, Trapp menjadi kiper dengan persentase penyelamatan terbanyak dengan 82 persen.
82% - Best save % in Ligue 1 in 2016 with min 15 shots on target faced :
— OptaJean (@OptaJean) March 14, 2016
Trapp 82 %@SteveMandanda 80 %@SubasicDanijel 78 %
Spring.
Sementara itu, di Liga Champions, ia menjadi kiper dengan jumlah clean sheet terbanyak kedua setelah kiper Real Madrid, Keylor Navas.
5 - Only Keylor Navas has kept more clean sheets (6) than Kevin Trapp (5) in the Champions League this season. Wall.
— OptaJean (@OptaJean) March 10, 2016
Di atas kertas, pencapaian Trapp ini memang mengesankan. Namun, kelemahan Trapp adalah ia masih kerap membuat kesalahan elementer yang merugikan tim.
Seperti saat PSG bermain seri 2-2 melawan Girondins de Bordeaux, 11 September 2015.
Ketika itu, Trapp salah mengantisipasi bola operan Marquinhos, dan memberi celah kepada Wahbi Khazri untuk mencetak gol bagi Bordeaux.
Padahal, saat itu, Les Parisiens sudah unggul 2-1.
Jika ingin menunjukkan kelayakan masuk ke skuat Euro 2016, Trapp perlu membuktikan konsistensinya sepanjang sisa musim 2015-2016 bersama PSG.
Tak terkecuali, jika ia dipercaya Loew tampil melawan Italia.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar