Dari komposisi ini terlihat bahwa investor di luar Inggris Raya-Irlandia mendominasi kepemilikan klub-klub Premier League sebanyak 60 persen. Tumbuh dari sebelumnya 45 persen pada kurun 2009-2010 dan hanya 20 persen pada 2004-2005.
Apa yang mereka cari dari sepak bola, mengingat tidak semua pencandu sepak bola mau membeli sebuah klulb?
Apakah mereka membelanjakan uangnya ini hanya sebagai simbol status? Bahkan, mereka mungkin tidak melihat bahwa dengan memiliki klub sepak bola bisa meningkatkan bisnisnya. Pasalnya, ada pundi-pundi yang bisa mereka keruk semaksimal mungkin.
Contohnya, pendapatan Liga Primer Inggris atau English Premier League (EPL) yang melonjak 29 persen pada tahun 2015 menjadi 3,3 miliar poundsterling. Sebelumnya, pendapatan mereka "cuma" 2,5 miliar poundsterling.
Pada Februari 2015, Premier League juga mencetak rekor penjualan hak siar televisi senilai 5 miliar poundsterling atau 71 persen membengkak dari kesepakatan awal.
Pencapaian tersebut mendorong optimisme Premier League untuk menargetkan pendapatan lebih tinggi pada musim pertandingan 2016-2017.
Tahun ini, EPL memproyeksikan hadiah uang yang bisa diterima klub papan bawah saja sekitar 100 juta poundsterling atau naik dari tahun lalu senilai 62 juta poundsterling.
Sementara itu, klub di kasta teratas diproyeksikan bisa meraup hadiah uang sejumlah 156 juta poundsterling. Sebelumnya, mereka hanya menerima 97,5 juta poundsterling. (Hilda B. Alexander)
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar