Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Ruud Gullit menjadi generasi emas Belanda era 80-an bersama Marco van Basten dan Frank Rijkaard. Ketiganya juga menjadi simbol kejayaan AC Milan pada periode yang sama.
Generasi Gullit cs berhasil menyumbangkan Piala Eropa 1988, yang notabene adalah gelar juara Belanda satu-satunya. Kebetulan, kala itu Gullit menjabat sebagai kapten Belanda.
Sebagai gelandang serang, Gullit termasuk pemain serbabisa. Tak heran, di level klub, dia sukses membawa PSV Eindhoven, Feyenoord, AC Milan, Sampdoria, dan Chelsea merengkuh gelar.
Saat berkarier di Feyenoord dan PSV, Gullit total menyumbangkan tiga gelar Eredivisie dan dua Piala KNVB. Selepas dari sana, Gullit pun bergabung dengan AC Milan.
Gullit membantu raksasa Italia tersebut meraih tiga gelar Serie A, tiga Supercoppa Italiana, dua Piala Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Interkontinental.
Kemudian Gullit pun hengkang ke Sampdoria dan meraih gelar Coppa Italia pada 1994. Dia juga sempat bermain sekaligus menjadi manajer Chelsea dan mempersembahkan satu Piala FA.
Penghargaan yang pernah diraih Gullit di antaranya menjadi Pemain Terbaik Belanda (1984 dan 1986) dan memenangi Ballon d'Or pada 1987.
2. Marco van Basten (1983-1992, 58 caps dan 24 gol)
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar