Media Italia mengibaratkan penampilan Edin Dzeko masih seperti roller-coaster. Kinerja penyerang AS Roma asal Bosnia-Herzegovina itu masih naik-turun alias belum stabil.
La Gazzetta dello Sport menyebut Dzeko kembali menjadi teka-teki bagi Roma. Hal itu didasarkan pada penampilan sang bomber saat timnya ditahan Inter Milan 1-1, Sabtu (19/3/2016).
"Dzeko membantu tim, tetapi menyia-nyiakan kesempatan di depan gawang," tulis Gazzetta.
Saat melawan Inter, Roma baru mampu menyamakan skor 1-1 via aksi Radja Nainggolan beberapa menit menjelang laga usai.
Hasil itu diperoleh kala I Lupi (Serigala), julukan Roma, tampil dengan Dzeko sebagai ujung tombak.
Lelaki berusia 30 tahun itu masuk menggantikan Seydou Keita pada babak II dan mengubah formasi Roma dari 4-3-3 menjadi 4-2-3-1.
Dzeko membantu merepotkan pertahanan Inter dengan kemampuannya berduel udara. Dia pun tercatat sebagai penyumbang assist untuk gol Nainggolan.
Cuma, muncul olok-olok bahwa assist Dzeko itu tak sengaja lahir. Arah bola bergulir lemah kepada Nainggolan setelah Dzeko tampak gagal menembak secara sempurna.
#Nainggolan segna ma... CHE ASSIST #DZEKO! #RomaInter #SerieA pic.twitter.com/8r0Xn6o9MD
— Paddy Power Italia (@PaddyPowerItaly) March 19, 2016
Sebelumnya, sang bomber gagal memanfaatkan peluang emas pada menit ke-68.
Tinggal berhadapan dengan kiper lawan, tembakan Dzeko malah terlampau keras hingga bola melambung jauh di atas mistar.
Karena penampilan yang campur aduk itu, Sportmediaset memberi nilai kecil atas performa Dzeko: 5.
"Dzeko memiliki semua kualitas untuk menjadi penyerang yang penting. Dia layak mendapat kepercayaan karena membuat kami nyaman," ucap pelatih Roma, Luciano Spalletti, membela anak buahnya.
Field goal is good from Dzeko pic.twitter.com/lgUmPsTc63
— Serie A News (@TransfersCalcio) March 19, 2016
Ketidakstabilan Dzeko terpampang dalam rekening gol yang kembang-kempis. Eks awak Manchester City itu mencetak 7 gol di liga musim ini.
Koleksinya tersebar ke dalam beberapa fase ketajaman. Dzeko menjadi bintang tatkala Roma menekuk Juventus 2-1 pada laga putaran pertama, Agustus 2015.
Setelah itu, ia mengalami paceklik gol sepanjang September-Oktober. Torehannya muncul lagi dalam dua penampilan beruntun, yakni lawan Lazio (2-0) dan Bologna (2-2), pada 8-22 November.
Namun, periode kelam tiba pada Desember-Januari lalu yang diwarnai kartu merah dia saat melawan Genoa (20/12/2015).
Pria jangkung itu bangkit lagi sejak memasuki Februari dengan catatan 4 gol dalam 7 aksi terakhir. Menarik menanti tren seperti apa yang akan dialami Dzeko usai duel melawan Inter pekan ini.
[video]http://video.kompas.com/e/4808673886001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar