Sistem kualifikasi baru Formula 1 yang mulai diterapkan pada balapan seri pembuka di GP Australia menuai protes dari kalangan pemerhati, pebalap dan tim.
Pada format baru, kualifikasi tetap berlangsung selama tiga sesi, sama seperti sistem yang sudah diterapkan sejak musim balap 2006 hingga 2015.
Hal yang membedakan adalah pada setiap sesi terdapat periode waktu eliminasi. Para pebalap dengan catatan waktu paling lambat akan langsung tereliminasi sebelum sesi berakhir.
Namun, penerapan sistem tersebut baru disosialisasikan tiga pekan sebelum seri balapan perdana yang digelar pada 18-20 Maret dengan para pebalap tereliminasi dalam kurun waktu 90 detik.
Mantan pebalap asal Inggris, Martin Brundle, tidak menyukai sistem kualifikasi baru yang diterapkan.
"Saya tidak menyukai sistem baru ini. Sistem tersebut tidak dapat diterima dan harus segera diubah karena tidak berjalan dengan baik," kata Brundle seperti dilansir Sky Sports, Sabtu (19/3/2016).
"Kami perlu menemukan cara lain untuk sistem yang akan diterapkan pada balapan Minggu (20/3/2016)," ucap Brundle.
Manajer Tim Toto Wolf menggambarkan bahwa format baru seperti sampah.
Toto Wolff: "The new quali format is pretty rubbish. We've made the show worse". #f1 #ausgp
— FormulaSpy.com (@formulaspy) March 19, 2016
New qualifying format slammed as 'unacceptable' and 'embarrassing' by #SkyF1 pundits: https://t.co/8ygxurQTBB #AusGP pic.twitter.com/9CEVFMBcn2
— Sky Sports F1 (@SkySportsF1) 19 Maret 2016
Sebuah kritikan pedas juga dilontarkan Bos Red Bull Christian Horner yang meminta maaf kepada penggemar setelah kualifikasi berakhir anti klimaks.
"Pertama, kami harus meminta maaf kepada penggemar. Tujuan awal sistem kualifikasi ini maksudnya baik, tetapi menjadi suatu kesalahan yang harus diatasi. Apa yang kami lihat hari ini tidak baik untuk Formula 1," ucap Horner.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Sky Sports, Twitter Formula 1, Twitter Formula Spy |
Komentar