“Saya melihat dukungan penggemar ini menunjukkan harapan mereka kepada prestasi bulu tangkis di Indonesia kembali meningkat,” ucap Budi.
Baik Praveen dan Debby sama-sama mengaku bangga atas pencapaian mereka.
“Terima kasih kepada para suporter atas dukungan dan doanya. Tentu kami bangga bisa menjadi juara di ajang sekelas All England. Seperti mimpi jadi kenyataan,” ucap Debby.
“Tentu bangga sekali karena All England adalah turnamen tertua di dunia. Saya selalu bersyukur kalau bisa menjadi juara di ajang besar seperti All England,” kata Praveen.
Turut hadir pula ayah dan ibu Debby.
"Jelas kami senang dengan prestasi Debby, Indonesia kembali punya pasangan juara. Selama berkompetisi di Inggris Debby selalu berkomunikasi dengan kami. Saya selalu mengingatkan Debby agar sabar dan selalu berbuat yang terbaik untuk negara,” ucap Susanto Darmawan, ayah dari Debby.
Praveen/Debby menjadi pasangan ganda campuran ketiga dari Indonesia yang pernah menjadi juara di All England.
Dua pasangan lain adalah Christian Hadinata/Imelda Wijaya pada 1979 dan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (2012-2014).
Owi, yang pada All England kali ini tidak tampil maksimal karena baru pulih dua minggu dari demam berdarah, mengaku senang dengan prestasi yang dicapai juniornya.
“Saya pasti sangat mengapresiasi prestasi Praveen dan Debby. Mereka kini sudah tidak hanya menjadi pelapis, tetapi sudah satu level dengan kami,” ucap Owi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.658 |
Komentar