Statistik di dua pertandingan tersebut semakin menegaskan buruknya penampilan Fellaini.
Ia merupakan pemain United yang paling sering kehilangan bola saat melawan Liverpool dan West Ham. Fellaini juga tidak bisa mengeluarkan kualitas pertahanan secara baik meski ia ditugaskan sebagai gelandang bertahan oleh Van Gaal.
Pemain berambut gimbal itu kerap membuat pelanggaran tidak perlu, menjurus ke kasar, termasuk sikutan kepada pemain Liverpool, Emre Can.
Fellaini mendapat masing-masing satu kartu kuning versus Liverpool dan West Ham.
Bisa dikatakan sepanjang musim 2015-16, Fellaini sulit menjadi salah satu aktor penting kemenangan United. Iblis Merah memiliki persentase kemenangan jauh lebih baik saat tidak diperkuat Fellaini.
United memenangi 68,4 persen pertandingan tanpa Fellaini di semua ajang. Sebaliknya, mereka hanya menang 33,3 persen laga ketika Fellaini turut berpartisipasi.
Legenda United, Paul Scholes, mengungkapkan pendapatnya tentang Fellaini kepada Daily Mail.
"Ketika saya melihat daftar nama starter versus Liverpool di leg pertama, saya tahu United akan kalah. Jika Anda memainkan Fellaini, tim Anda hanya bermain dengan satu cara: mengoper bola ke Fellaini sehingga ia mengeksekusinya. Sungguh bukan United," kata Scholes ketika itu.
Terlepas dari kritik dan bukti statistik Fellaini, Van Gaal sepertinya akan masih terus memercayai pemain jangkung itu untuk memperkuat United. Seperti yang kembali ia perlihatkan di laga kedua menjamu Liverpool pada Kamis (17/3).
Louis van Gaal tampaknya tengah jatuh cinta pada Fellaini. Seperti kata orang bijak, cinta terkadang membuat orang buta karena tidak bisa melihat kelemahan seseorang.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.658 |
Komentar