Bertanding di kandang sendiri umumnya merupakan sebuah keuntungan bagi tim mana pun. Pemahaman yang baik mengenai kondisi lapangan serta dukungan penuh dari ribuan, bahkan puluhan ribu suporter, memberikan tambahan energi dan semangat kepada para pemain.
Penulis: Indra Citra Sena
Lantas, bagaimana bila ada tim yang kehilangan gairah menang di kandang sendiri seperti Arsenal?
Klub asal kawasan London Utara ini menelan tiga kekalahan kandang secara beruntun di semua ajang, mulai dari Liga Champion, Premier League, hingga Piala FA.
Catatan tersebut terbilang buruk mengingat kali terakhir Arsenal mengalaminya adalah pada November 2002 alias 13 tahun silam.
Kala itu, mereka keok berturutturut dari AJ Auxerre (1-2; Liga Champion), Blackburn Rovers (1-2; Premier League), dan Sunderland (2-3; Piala Liga Inggris).
Rapor Arsenal kian merah jika menjabarkan seluruh pertandingan kandang yang telah dilalui pada musim ini.
Dari 22 kesempatan di semua ajang, mereka pernah 10 kali gagal mendulang poin penuh, dengan perincian enam kalah dan empat imbang.
Tentu ada sesuatu yang salah dalam tim. Arsene Wenger mengakuinya.
Pelatih berkebangsaan Prancis itu menilai Arsenal kerap membiarkan lawan terlalu lama menguasai bola tanpa berupaya untuk merebut dan mengambil alih permainan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.658 |
Komentar