Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hati-hati, Dejan!

By Sabtu, 19 Maret 2016 | 15:25 WIB
Pelatih Persib, Dejan Antonic menegaskan semua laga anak asuhnya berat termasuk lawan Mitra Kukar di laga perdana Piala Bhayangkara, Kamis (17/3/2016).
FIFI NOFITA/JUARA.NET
Pelatih Persib, Dejan Antonic menegaskan semua laga anak asuhnya berat termasuk lawan Mitra Kukar di laga perdana Piala Bhayangkara, Kamis (17/3/2016).

Satu per satu, dengan modal besar, pemain yang diminta pelatih Dejan Antonic bergabung dengan Persib. Tapi, menurut catatan sejarah, duit selangit tak cukup mengantarkan Maung Bandung ke takhta juara.

Penulis: Persiana Galih/Budi Kresnadi/Nurusyifa

Minggu lalurasa penasaran bobotoh terkait striker dan bek pilihan Dejan akhirnya terjawab.

Juan Carlos Belencoso, eks mesin gol Kitchee FC (Hong Kong), dan Rudolof Yanto Basna (mantan bek Mitra Kukar) menemani skuat Maung Bandung di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, saat beruji coba dengan PS Polri.

Saat itu raut wajah Dejan terlihat lebih semringah. Wajar, dengan datangnya Belencoso, berakhir sudah pemburuan striker asing yang telah lama dilakukan Persib.

Timnya tinggal menunggu satu lagi playmaker impor yang dikabarkan merapat dalam waktu dekat.

Dejan pun tak segan melontarkan pujian untuk striker berusia 34 tahun ini. Dia menyebut Belencoso memiliki jam terbang tinggi dan punya kemampuan sesuai dengan harapannya.


Striker Persib Bandung, Juan Belencoso, saat beraksi pada laga pembuka Piala Bhayangkara kontra Mitra Kukar, Kamis (17/3/2016).(FIFI NOFIANTI/BOLA/JUARA.NET)

Pelatih asal Serbia ini mengaku mengikuti penampilan Belencoso selama tinggal di Hong Kong.

"Kita semua bisa lihat berapa banyak gol yang dicetak Belencoso di Kitchee. Lihat juga bagaimana suporter Kitchee menangisi kepergian dia," tutur eks pelatih Kithcee FC ini.

Menurut dia, Belencoso akan menjadi bintang baru dalam sengitnya kompetisi sepak bola Indonesia.

Setelah lega mendapatkan striker, Dejan lantas mengerahkan segala cara untuk mendapatkan bek muda asal Papua, Yanto Basna.

"Yanto merupakan pemain muda yang punya kualitas. Dengan kehadirannya, saya lebih tenang karena memiliki banyak pilihan di lini belakang," kata Dejan.

Sang arsitek rupanya kepincut penampilan jebolan timnas U-19 ini saat bermain apik di Piala Jenderal Sudirman.

Yanto, yang di turnamen itu tercatat masih berusia 21 tahun, dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Keleluasaan Dejan dalam merekrut pemain yang diinginkannya bukan tanpa tujuan. Manajemen menuntut eks pelatih PBR ini untuk dapat membawa Persib ke kursi raja sepak bola Indonesia.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S. Taryono, mengaku tak tanggung-tanggung dalam mendukung semua langkah Dejan selama menukangi Persib.

"Harapan kami Dejan membawa Persib minimal jadi juara di Piala Bhayangkara dan Indonesia Soccer Championship," tutur Kuswara


(GRAFIS: ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)

Berkaca

Fulus yang dikeluarkan PT PBB guna memburu pemain incaran Dejan tentu tidak sedikit. Kuswara mengakui hal tersebut meski tak berani menyebutkan nominal pastinya.

Hal ini mengingatkan pada kebijakan manajemen Persib pada 2007. Ketika itu, manajemen memberi keleluasaan pada pelatih Arcan Iurie Anatolievici untuk membangun tim idamannya.

Arcan, yang pernah menangani Persija Jakarta, bahkan diberi modal selangit untuk merekrut pemain.

Keleluasaan ini bisa dilakukan karena Persib masih dibiayai dana APBD sebesar 15 miliar rupiah.

Mimpi juara pun dianggap akan menjadi kenyataan ketika itu. Sekitar sepertiganya dipakai untuk belanja pemain.

Setelah mendapatkan modal, Arcan bergegas memenuhi kebutuhan Persib sesuai dengan keinginannya.

Ia antara lain mendatangkan Christian Bekamenga Bekamengo Aymard dengan mahar termahal di Indonesia saat itu.

Tapi, sekali lagi, duit selangit tak cukup mengantarkan Maung Bandung ke tangga juara.

Buktinya, tim yang disusun Arcan tak mampu memberikan trofi LI 2007 buat Persib, meski di awal musim mereka bermain cukup baik.

Bahkan, di pertengahan putaran kedua musim 2007, Arcan mengundurkan diri dan digantikan Tim Pandawa Lima (Lima asisten pelatih Persib).

Skuat bentukan Arcan pun gagal membayar kepercayaan manajemen dan harapan bobotoh.

Persib, yang menang 15 kali, seri sembilan kali, dan kalah 10 kali, berakhir di posisi kelima Wilayah Barat.

Lantas, apa manajemen tidak berkaca pada peristiwa tersebut? Kuswara tak mau berandai-andai.


Legenda Persib Bandung, Robby Darwis.(BUDI KRESNADI/JUARA.net)

"Bukan saatnya bicara masa lalu. Saat ini Persib fokus menghadapi turnamen dan kompetisi. Usia 83 tahun harus menjadi tahun prestasi," katanya.

Mantan kapten Persib, Robby Darwis, yang menjadi salah satu dari Pandawa Lima, meminta Dejan agar berhati-hati dalam memberikan harapan.

Bahkan, jagoan Persib era 90-an ini mengingatkan Dejan agar tidak terlalu percaya diri.

"Materi pemain Persib saat ini memang cukup bagus, begitu pula dengan pelatihnya. Tapi, itu saja tidak cukup, butuh mental juara dan sedikit keberuntungan. Hatihati jangan sampai terpeleset," kata Robby.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.658


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X