Kestabilan juga tertuang dalam fakta mereka sukses menjebol gawang musuh dalam 27 partai, lagi-lagi yang terbanyak di liga.
1 - Leicester City have mustered just one shot on target against Newcastle United. Difference.
— OptaJoe (@OptaJoe) March 14, 2016
12 - Leicester City have won 12 games by a one goal margin this season, more than any other @PremierLeague team. Narrow.
— OptaJoe (@OptaJoe) March 14, 2016
27 - Leicester City have scored in 27 Premier League games this season, more often than any other team. Relentless.
— OptaJoe (@OptaJoe) March 14, 2016
Kemunculan Leicester di jalur perebutan gelar juara dipengaruhi pula oleh fokus mereka yang hanya tercurah di Premier League.
Jamie Vardy cs sudah tersingkir lebih dulu di Piala Liga, Piala FA, dan tanpa kewajiban mentas di kompetisi antarklub Eropa musim ini.
Kondisi berlawanan dialami tiga pesaing terdekat mereka di klasemen. Tottenham, Arsenal, dan Man City harus membagi konsentrasi antara kiprah di kompetisi domestik dan pentas level kontinental.
Meski memiliki modal yang mewah sebagai kandidat kuat juara, Ranieri tetap menyikapi semua secara sederhana.
"Semua orang di seluruh dunia membicarakan Leicester, tapi kami harus tetap kalem dan melanjutkan kinerja seperti ini. Kami harus menunjukkan kehidupan normal," ucap eks pelatih Inter Milan itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar