'E'nato un nuovo sodalizio calcistico, Il Foot-Ball Club Internazionale Milano'. Demikian bunyi tajuk berita sebuah surat kabar di Italia, 9 Maret 1908. Kalimat tersebut berarti 'telah lahir sebuah klub sepak bola baru, Foot-Ball Club Internazionale Milano'.
Begitulah media Italia mengabarkan asal mula berdirinya Inter Milan. Terbentuk sebagai hasil perpecahan dari Milan Cricket and Football Club (sekarang AC Milan), klub beralias I Nerazzurri (Hitam-Biru) berevolusi sendiri menjadi salah satu klub mapan di Italia.
Pada 9 Maret 2016, klub itu merayakan hari jadi yang ke-108. Telah banyak catatan sejarah, pahit dan manis, yang terekam selama perjalanan mereka lebih dari satu abad. Berikut 5 momen penting dalam garis waktu sejarah Inter.
1. Gelar perdana, 1910
#Inter’s first #Scudetto winner squad won at 1909/1910 season. #FCIM pic.twitter.com/2ZD8PTafyy
— Marwan Salama (@MarwSal) March 3, 2015
Setelah berdiri sendiri sebagai klub, Inter hanya butuh jeda satu musim untuk mengisi lemari trofi dengan gelar pertama.
Tim racikan Virgilio Fossati kala itu menjuarai Liga Italia 1909-1910 setelah mengalahkan Pro Vercelli di laga play-off atau penentuan pemegang titel.
2. La Grande Inter dan bintang dalam logo, 1964-1966
#Suarez: "#Inter 1964, un equipazo. #Tagnin seguía a #DiStefano a donde sea. Le deciamos: déjalo ir al menos al baño" pic.twitter.com/jQhECtptdE
— F.C Internazionale © (@FcInter1908_es) November 19, 2014
Periode ini menandakan status Inter sebagai klub top Eropa dan melahirkan generasi skuat yang melegenda dengan sebutan La Grande Inter.
Setelah meraih scudetto 1962-1963, Nerazzurri di musim berikutnya berhak tampil di pentas antarklub Eropa terakbar, Piala Champions.
Dalam partisipasi perdana di ajang tersebut, Inter langsung mengakhiri turnamen dengan gelar. Lawan di partai puncak ialah tim super Real Madrid yang lolos 7 kali ke final dalam 9 edisi terakhir.
Periode 1963-1964 membuka era keemasan klub di level internasional sampai medio 1960-an.
Sosok yang berjasa besar membentuk kejayaan ini ialah Presiden Angelo Moratti, pelatih Helenio Herrera, sampai pemain legendaris macam Giacinto Facchetti, Sandro Mazzola, dan Luisito Suarez.
Inter benar-benar resmi menyandang predikat raksasa Italia setelah memastikan scudetto ke-10 pada 1965-1966. Mereka berhak menambahkan satu bintang sebagai bagian logo klub guna melambangkan perolehan 10 titel liga.
3. Inter von Deutschland dan rekor Italia, 1988
Lothar Matthaus,Jurgen Klinsmann & Andreas Brehme 1989 Inter Milan pic.twitter.com/xRwaOw5Jbu
— VintageFooty (@VintageFooty) March 28, 2015
Di bawah asuhan Giovanni Trapattoni, Inter merekrut dua bintang Jerman, Lothar Matthaeus dan Andreas Brehme, sebagai tulang punggung tim pencatat rekor.
Pada musim pertama bersama mereka, Nerazzurri meraih scudetto 1988-1989 dengan koleksi 58 poin di akhir musim. Jumlah tersebut menjadi rekor terbanyak buat tim Serie A saat itu.
Media mulai memunculkan istilah 'Inter von Deutschland' seturut aroma Jerman yang semakin kental di skuat mereka setelah kedatangan Juergen Klinsmann pada 1989.
Trio Jerman itu menyumbangkan gelar Piala UEFA 1990-1991, trofi level kontinental pertama bagi Inter dalam 26 tahun.
4. Treble dari La Grande Inter II, 2010
Remember this, @Inter fans? Your team triumphed in the #UCLfinal #onthisday in 2010 pic.twitter.com/1CJGGjL6Ld
— Champions League (@ChampionsLeague) May 22, 2015
Periode paling sukses dalam sejarah Inter. Pasukan Jose Mourinho bahkan melebihi prestasi skuat bersejarah besutan Helenio Herrera.
Pada 2009-2010, Javier Zanetti cs membawa Inter menjadi tim Italia satu-satunya yang sukses merengkuh treble (Serie A, Coppa Italia, Liga Champions).
Setelah meraih gelar Piala/Liga Champions pertama dalam 45 tahun, prestasi Inter makin komplet dengan trofi Piala Dunia Klub – yang ini dipersembahkan Rafa Benitez.
5. Presiden Asia pertama di liga
Sejak menjuarai Piala Italia 2010-2011, Inter memasuki masa paceklik gelar dan penurunan prestasi.
Periode kevakuman gelar diwarnai turunnya Massimo Moratti dari kursi presiden, digantikan pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir, pada November 2013.
Melalui grup usaha International Sports Capital, Thohir membeli mayoritas (70%) saham Inter dari keluarga Moratti.
Suksesi kepemilikan ini menjadi isu monumental di Italia karena Thohir tercatat sebagai orang Asia pertama yang menjadi presiden klub Negeri Piza.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar