Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pola Kekuatan Trio Penguasa Motogp

By Sabtu, 5 Maret 2016 | 14:14 WIB
Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo, para penguasa MotoGP.
ROBERT CIANFLONE/GETTY IMAGES, ROBERT CIANFLONE/GETTY IMAGES, MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES
Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo, para penguasa MotoGP.

2. Rossi Jagoan Menyalip

Selama tiga musim, Marquez rata-rata start dari posisi 2,15 dan finis pada posisi 2,29. Angka tersebut lebih baik daripada tiga pebalap lainnya.

Dengan kata lain, Marquez selama tiga musim terakhir selalu memulai balapan dari grid pertama dan mengakhiri balapan di podium.

Rata-rata posisi start Rossi hanya 5,926 dan rata-rata finisnya adalah 3,231. Artinya, rata-rata Rossi start dari grid kedua, namun mampu finis di posisi yang bisa naik podium.

Selain itu, Rossi mampu mencetak rata-rata selisih antara start dengan finis sebesar 2,673, tanpa menghitung balapan yang gagal finis.

Jumlah itu menunjukkan Rossi rata-rata selalu mampu melewati dua hingga tiga pebalap yang start di depannya dalam tiap balapan. Raihan ini adalah yang terbesar dibanding pebalap lainnya. Plus, Rossi jarang terlibat tabrakan dengan pebalap lain.

Hal itu menunjukkan Rossi memang pebalap yang paling jago menyalip para pebalap lain. Salah satunya jelas terlihat kala dia mampu melewati 24 pebalap pada balapan terakhir musim 2015 di GP Valencia.

3. Senjata Utama Lorenzo: Start Bagus

Dari data start dan finis para pebalap selama tiga musim, dapat dibuat suatu model fungsi matematis (persamaan garis) dengan menggunakan analisis regresi linier untuk memprediksi hasil balapan berdasarkan hasil start para pebalap.

Data start dan finis para pebalap diolah dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS (statistical package for social sciences).

Hasilnya, posisi start Lorenzo berpengaruh signifikan terhadap hasil finisnya, dengan besarnya ketergantungan Lorenzo terhadap start sebesar 50,8 persen.

Artinya, start bagus merupakan senjata utama bagi juara dunia musim 2015 tersebut untuk memenangi balapan. Hal ini sesuai dengan gaya balap Lorenzo, yang selalu ngacir apabila sudah start dari posisi depan.

Sementara itu, dengan analisis yang sama, tidak ada pengaruh signifikan pada model persamaan tiga pebalap lainnya. Besarnya ketergantungan tiga pebalap lainnya terhadap start tergolong kecil.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.656


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X