Sayangnya, panitia ISC hingga saat ini belum menjawab pertanyaan mereka.
Kasus sepak bola gajah terjadi saat PSIS bertemu PSS di babak delapan besar Divisi Utama 2014, 26 Oktober 2014. Kedua tim berupaya kalah karena takut menghadapi Pusamania Borneo FC jika mereka lolos dari babak delapan besar.
Menurut mereka saat itu, PBFC kerap bermain kasar sehingga mencelakai skuat lawan.
Kebebasan dari PSSI
Ketua Komisi Disiplin PSSI, Ahmad Yulianto, membebaskan panitia dalam menerapkan standar atas kasus tersebut. Syaratnya, panitia ISC memutuskan kompetisi mereka bukan menjadi agenda PSSI.
"Jika turnamen tidak ada di kalender PSSI, maka silakan turunkan pemain yang terkena sanksi," kata dia saat dihubungi BOLA.
Jika panitia melibatkan PSSI, maka para eksekutor sepak bola gajah mesti menempuh sejumlah prosedur agar bisa kembali membela timnya.
"Di antaranya mengajukan banding ke Komisi Banding atau meminta pemutihan di Kongres PSSI," ujar Ahmad.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4785308783001&preload=none[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.656 |
Komentar