Benzema bahkan mengakui saat masih belia, dirinya bukanlah siapa-siapa dibanding Ben Arfa dan Menez. Ketika Prancis menjadi kampiun Euro U-17 pada 2004, Ben Arfa dan Menez mengambil peranan sentral di tim sementara Benzema hanya berfungsi sebagai pelapis.
Masalah Menez dan Ben Arfa adalah mereka kerap diganggu hal-hal non-teknis yang kemudian memengaruhi penampilan mereka di lapangan. Keduanya juga dikenal sebagai sosok badung dan agak temperamental.
Milan terbukti sudah bisa "menjinakkan" dan kembali mengeluarkan potensi terbaik Menez. Musim depan mereka berharap bisa melakukan hal yang sama kepada Ben Arfa.
Jika skenario tersebut terwujud, Galliani tentu bahagia karena Milan bakal punya pasangan terbaik Prancis yang pernah menaklukkan Eropa.
[video]http://video.kompas.com/e/4777333052001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Le Parisien, Gazzetta World |
Komentar