Inter Milan menjamu Juventus dalam laga kedua semifinal Coppa Italia di Giuseppe Meazza, Rabu (2/3/2016) atau Kamis dini hari WIB. Sejumlah media lokal menyebut I Nerazzurri menghadapi situasi quasi impossibile alias nyaris mustahil untuk lolos ke final.
Inter memikul beban berat di pundak berupa kekalahan 0-3 pada semifinal I di kandang Juventus (27/1/2016). Artinya, pasukan Hitam-Biru harus menang minimal 4-0 agar melaju langsung ke final!
"Sungguh laga yang sulit, tapi kami akan berjuang sampai akhir. Tim harus tetap fokus dan tidak kebobolan karena jika sampai menderita gol, semuanya akan lebih sulit," ujar bek Inter, Juan Jesus, kepada Inter Channel.
Juan memutar kenangannya saat membela Nerazzurri pada babak 16 besar Liga Europa 2012-2013 lawan Tottenham Hotspur. Kala itu, Inter kalah 0-3 pada leg I di kandang Spurs.
Namun, mereka bangkit di partai kedua dengan mencetak 4 gol. Inter toh tetap tersingkir lantaran Spurs sanggup mencetak satu gol saja sebagai syarat lolos karena unggul produktivitas tandang (3-0, 1-4).
Setidaknya, peristiwa itu membuktikan tak ada yang mustahil bagi Juan cs untuk bangkit.
"Kami harus meniru apa yang dilakukan Juventus pada laga pertama, yaitu mencetak tiga gol," kata lelaki Brasil berusia 24 tahun itu.
Semangat wajib tetap menyala. Namun, ada tiga hal yang bisa membuat misi Inter lolos menjurus mustahil. Berikut di antaranya.
1. Rekor buruk Roberto Mancini
Rekor pertemuan antara kedua tim musim ini jomplang memihak Juventus. Dalam tiga duel, Inter tak pernah menang atas sang rival dan tidak mampu mencetak satu gol pun (0-0, 0-3, 0-2).
Sejak ditangani kembali oleh Roberto Mancini pada November 2014, Nerazzurri tak pernah menang dalam duel bertajuk derby d'Italia ini. Sisa dua bentrokan lagi pada 2014-2015 berakhir dengan skor 1-1 dan kekalahan 1-2.
2. Sanksi pemain
Pada laga semifinal kedua nanti, Inter tak akan diperkuat dua bek tengah andalan, Jeison Murillo dan Joao Miranda.
Keduanya absen karena menjalani sanksi. Tugas mencegah terciptanya gol musuh pun semakin berat, padahal lini belakang Nerazzurri sedang rapuh-rapuhnya. Mereka rata-rata kebobolan dua kali dalam tujuh laga terbaru di semua ajang.
3. Tren performa terkini
Sedikit hal yang melegakan Inter barangkali ialah rekor bagus Mancini lawan Juventus di ajang nonliga. Juru taktik berusia 51 tahun itu hanya kalah sekali dari Juve, yakni pada leg I semifinal Coppa musim ini, dalam enam duel.
Sisa lima partai berakhir dengan 3 kemenangan dan 2 skor imbang. Namun, mayoritas hasil positif itu terjadi beberapa tahun silam.
Situasi terkini jelas berbeda karena Juve sedang merangkai 16 laga beruntun tanpa kalah di berbagai ajang! Belum ada tim yang berhasil menaklukkan Alvaro Morata cs sejak memasuki 2016, termasuk raksasa Jerman, Bayern Muenchen (2-2).
Sebaliknya, performa Inter menukik tajam setelah pergantian tahun. Pasukan Mancini hanya memenangi sepertiga (4) dari total laga yang dilakoni pada 2016 (12).
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | - |
Komentar