Inter sudah punya Mauro Icardi dan Eder, tetapi masih kurang tajam. Cara untuk meningkatkan ketajaman itu ada di lini tengah. Inter butuh pemain yang sanggup mengonstruksi serangan dengan baik.
Musim ini, gelandang sentral Inter punya keistimewaan dalam aspek bertahan. Gary Medel, Geoffrey Kondogbia, dan Felipe Melo punya karakter bertahan yang sangat kuat.
Cuma Marcelo Brozovic yang punya atribut lebih baik buat membangun permainan. Kaki-kakinya yang lincah dalam menggiring bola menjadi nilai positif yang sanggup membuatnya keluar dari tekanan lawan.
Kesalahan Inter
Laga lawan Sampdoria pekan lalu menjadi contoh sempurna.
Sepasang gol pertama Inter lahir dari skema sepak pojok. Gol terakhir yang dibuat Mauro Icardi muncul setelah bekas kapten Inter, Andrea Ranocchia, mengulangi kebiasaannya membuat kesalahan.
Hal yang mencolok dari cara menyerang Inter adalah mereka tak sanggup mengendalikan tempo.
Inter seolah bergerak dalam ketergesa-gesaan. Padahal, Mancini mencoba membuat timnya bermain sebagai pengendali laga.
Mancini ingin timnya bisa membangun serangan dari kiper. Kecuali Brozovic, gelandang sentral Inter lain tak terlalu nyaman mengendalikan bola dan buat mengatur tempo.
Lawan pun tinggal memberikan tekanan pada gelandang sentral itu. Hasilnya, Melo dkk Membuat operan sederhana untuk mencari aman atau terlalu cepat melempar bola ke para penyerang yang jauh di depan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA no.2.655 |
Komentar