Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Alasan Leicester Bisa Gagal Juara Premier League

By Jumat, 26 Februari 2016 | 18:01 WIB
Pemain Leicester City; Robert Huth memperlihatkan kekesalannya setelah kebobolan gol saat pertandingan Barclays Premier League antara Arsenal dan Leicester City di Emirates Stadium tanggal 14 februari 2016 London.
ROSS KONNAIRD/GETTY IMAGES
Pemain Leicester City; Robert Huth memperlihatkan kekesalannya setelah kebobolan gol saat pertandingan Barclays Premier League antara Arsenal dan Leicester City di Emirates Stadium tanggal 14 februari 2016 London.

Leicester memang punya kans bagus dan modal yang tepat untuk menjadi kampiun. 

Penulis: Dwi Widijatmiko

Setelah memaparkan tiga alasan Leicester bisa juara Premier League, kami menampilkan hal-hal yang bisa menggagalkan cerita Cinderella mereka.

Pengalaman Nol di Jalur Juara


Striker Leicester City asal Jepang, Shinji Okazaki (kanan), melepaskan tembakan keras melewati hadangan bek Everton, Leighton Baines, untuk mencetak gol pada laga Premier League di Goodison Park, Liverpool, Sabtu (19/12/2015). Leicester menang 3-2.(PAUL ELLIS/AFP)

Leicester belum pernah bersaing dan sukses di jalur juara divisi teratas liga. Dalam hal pengalaman mengemas gelar juara, Arsenal jelas lebih unggul daripada mereka.

Padahal, saat ini Shinji Okazaki dkk. sudah tidak bisa lagi berharap setiap lawan menganggap remeh mereka. Semua sudah menyadari bahwa Leicester punya kans bagus untuk menjadi juara.

Setiap lawan akan memandang mereka sebagai tim kuat dan kemudian tampil habis-habisan. Leicester mungkin belum tahu cara mengatasi tekanan dan ekspektasi seperti ini.

Jarak Rapat Hingga 23 April


Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel, dalam laga kontra Stoke City pada 23 Januari 2016(JAN KRUGER/GETTY IMAGES)

Kalau Leicester gagal membuat jarak yang signifikan dari Tottenham dan Arsenal hingga 23 April atau malah sudah kehilangan puncak klasemen pada saat itu, alamat bahaya buat mereka.

Tiga partai terakhir Leicester adalah menghadapi Manchester United, Everton, dan Chelsea. Rentetan pertandingan itu relatif lebih berat daripada Tottenham (vs Chelsea, Southampton, Newcastle) dan Arsenal (Norwich, Manchester City, dan Aston Villa).

Leicester berpeluang kehilangan banyak poin dalam tiga partai terakhir mereka. Tragedi Leicester kehilangan gelar juara di saat-saat terakhir bisa terjadi di sini.

Ketergantungan pada MAV (Riyad Mahrez dan Jamie Vardy)


Penjaga gawang Man City, Joe Hart, berdiskusi dengan Jamie Vardy (Leicester) usai laga Leicester kontra Man City di King Power Stadium, Selasa (29/12/2015)(LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Memang betul duet MAV konsisten menjadi sumber gol dan assist Leicester. Tapi, bahkan mereka juga bisa mengalami hari buruk. The Foxes perlu mencermati kejadian antara 26 Desember 2015 hingga 16 Januari lalu.

Saat itu MAV tidak mencetak gol maupun membuat assist dalam lima pertandingan Premier League. Hasilnya, Si Rubah hanya menang sekali dan cuma mencetak dua gol.

Ketergantungan Leicester terhadap MAV terlihat di sini. Lampu kuning jika MAV gagal tampil optimal dalam 12 pertandingan ke depan. Entah karena memang bermain buruk, gangguan cedera atau skorsing, maupun penjagaan ketat yang dilakukan lawan.

[video]http://video.kompas.com/e/4773534344001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA no.2.655


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X