Theo Walcott langsung diberi tanda dan dalam enam menit, striker Inggris itu menggantikan Francis Coquelin. Arsenal menaikkan tensi permainan dengan mengurung gawang Leicester.
Walcott menyamakan kedudukan sembilan menit kemudian. Leicester melanjutkan permainan dengan sepenuh hati.
Wenger memasukkan Danny Welbeck tujuh menit sebelum pertandingan kelar. Keputusan untuk memasukkan pemain berusia 25 tahun itu bukan rencana awal.
Welbeck tampil mengesankan selama sesi latihan pada Jumat dan Sabtu, membuktikan bahwa kebugarannya telah kembali sejak ia absen dimulai April tahun lalu karena cedera lutut.
Ketika Leicester tampaknya akan bisa menangguk hasil seri, Welbeck menggolkan bola hasil tendangan bebas yang dilakukan oleh Mesut Oezil.
Stadion Emirates pun meledak. Padahal, beberapa detik sebelumnya, para suporter tuan rumah sudah “bersiap” hanya menerima hasil seri.
[video]http://video.kompas.com/e/4755515561001_ackom_pballball[/video]
Wenger sering enggan untuk menjelaskan pergantian pemain yang dilakukannya, tetapi kali ini berbeda. Ia dengan suka hati membeberkannya.
“Pertandingan ini menunjukkan pada level itu, pemain pengganti adalah faktor penting. Ketika tim sedang mendominasi permainan, pemain yang dimasukkan sekaliber Walcott atau Welbeck akan mengubah kesempatan secara sempurna. Itulah yang terjadi,” kata Wenger.
“Selama rotasi dilakukan dengan cermat, jelas akan menjadi pembeda. Sebab, semua pemain merasa bersemangat. Kami tahu hasil seri tidak akan cukup. Pada akhirnya, semuanya terbayar. Para pemain telah lulus uji mental dan memberikan segalanya untuk memenangi pertandingan ini,” lanjut manajer asal Prancis itu.
Yang penting, perjudian Wenger dengan melakukan pergantian pemain terbayar dengan tiga poin dan peluang yang terbuka untuk bisa menjadi juara Premier League.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.654 |
Komentar