Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Trauma Duel Pertama Bayangi Inter Milan di Kandang Fiorentina

By Beri Bagja - Minggu, 14 Februari 2016 | 09:36 WIB
Para pemain Fiorentina merayakan gol mereka ke gawang Inter Milan dalam laga Serie A di Giuseppe Meazza, 27 September 2015.
TULLIO M. PUGLIA/GETTY IMAGES
Para pemain Fiorentina merayakan gol mereka ke gawang Inter Milan dalam laga Serie A di Giuseppe Meazza, 27 September 2015.

Inter Milan melakoni laga tandang ke Fiorentina, Minggu (14/2/2016) atau Senin dini hari WIB, sambil dibayangi trauma kekalahan telak 1-4 dari sang rival pada duel pertama. Pasukan Roberto Mancini terancam masuk lubang yang sama jika tak memperbaiki kekurangan yang masih muncul.

Duel pertama Inter kontra Fiorentina kala itu terjadi pada pekan ke-6 di Giuseppe Meazza. Tajuknya keren: duel kandidat kuat peraih scudetto. 

Sebutan itu muncul karena Inter bermodal lima kemenangan beruntun dan memuncaki klasemen. Fiorentina tepat berada di bawahnya, sehingga posisi mereka langsung bertukar setelah pertandingan.

Saat publik menantikan duel berjalan ketat, yang terjadi justru situasi antiklimaks. Pertahanan Inter, yang hanya kebobolan sekali dalam lima pekan awal, diberondong empat gol.

Terlepas dari andil blunder kiper Samir Handanovic yang memicu terjadinya dua gol, nyaris seluruh komponen skuat Nerazzurri menjalani hari terburuk.

Fiorentina leluasa membongkar pertahanan Inter dan mencetak tiga gol dalam kurun 23 menit awal. Setelah itu, bek tuan rumah, Miranda, diusir akibat kartu merah!


Kiper Inter Milan, Samir Handanovic (kanan), gagal mencegah Nikola Kalinic mencetak gol buat Fiorentina, 27 September 2015.(GIUSEPPE CACACE/AFP )

Di luar performa buruk pemain Inter, racikan Mancini dalam laga itu memancing kritik tajam. Untuk pertama kalinya musim ini, sang pelatih memasang skema tiga bek sejak menit awal (3-5-2).

Padahal, Nerazzurri sudah nyaman bermain dengan pola 4-3-1-2 atau 4-3-3 yang menghasilkan lima kemenangan beruntun.

Improvisasi tambah kacau dengan penempatan bek sayap Davide Santon sebagai salah satu dari tiga bek sentral. Sementara, gelandang serang Ivan Perisic melakoni peran full-back dalam fase defensif.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X