Saat laga berjalan, Mancini juga melakukan 3-4 transisi taktik yang berbeda!
"Hanya masalah waktu untuk para pemain agar menyesuaikan diri," ucap Mancini kala itu beralibi kepada Corriere dello Sport.
Setelah Miranda diusir wasit, Inter menerapkan skema empat bek dengan 4-4-1 pada babak II. Hasilnya lumayan lantaran muncul gol Mauro Icardi.
Namun, langkah itu sudah telat akibat didahului kejutan gol-gol cepat lawan dan defisit jumlah pemain.
[video]http://video.kompas.com/e/4743223366001_ackom_pballball[/video]
Statistik juga membuktikan Inter kewalahan menandingi fantasi para pemain Fiorentina. Unsur itulah yang tidak ada di tubuh Nerazzurri.
Ketika itu, Inter untuk pertama kalinya tampil tanpa Stevan Jovetic, yang mengalami cedera. Padahal, pemain asal Montenegro itu sedang melakoni periode positif.
Inter pun kehilangan sosok kreatif. Sepanjang laga, hanya muncul dua penciptaan peluang yang berasal dari aksi pemain Si Hitam-Biru.
Total, Inter cuma melepas 298 operan pendek, kalah jauh dari Fiorentina (734). Namun, Icardi cs lebih sering melepas operan panjang (63) daripada La Viola (57).
Hal itu bukti bahwa anak asuh Mancini memilih bermain pragmatis dengan umpan-umpan langsung secara vertikal. Mereka menderita karena ketiadaan penyalur bola ulung, playmaker, atau sosok kreatif yang menghubungkan alur permainan antarlini.
Bahaya bagi Nerazzurri karena mereka masih belum menemukan sosok kreatif secara konsisten sampai sekarang.
Fiorentina juga bisa memanfaatkan kerapuhan pertahanan yang semakin melanda Inter. Gary Medel cs menderita 9 gol dalam 4 partai terakhir di berbagai ajang.
[video]http://video.kompas.com/e/4742510499001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar