Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Barca Bikin Rekor, Andil Luis Enrique atau MSN?

By Minggu, 14 Februari 2016 | 12:09 WIB
Pelatih Barcelona, Luis Enrique, tersenyum dalam konferensi pers setelah meraih gelar FIFA World Coach of the Year 2015 di Sports Center FC Barcelona Joan Gamper, Sant Joan Despi, Barcelona, Spanyol, 12 Januari 2016.
JOSEP LAGO/AFP
Pelatih Barcelona, Luis Enrique, tersenyum dalam konferensi pers setelah meraih gelar FIFA World Coach of the Year 2015 di Sports Center FC Barcelona Joan Gamper, Sant Joan Despi, Barcelona, Spanyol, 12 Januari 2016.

Barcelona era Luis Enrique lagi-lagi mengukir sejarah. Raihan poin penuh dari markas Levante, Minggu (7/2/2016), menggenapi rentetan hasil tak terkalahkan klub kebanggaan masyarakat Catalan itu menjadi 28 pertandingan beruntun di semua ajang.

Penulis: Indra Citra Sena

Selama ini situasi serupa hanya pernah terjadi sekali, tepatnya ketika Barcelona berada di bawah kendali pelatih legendaris Pep Guardiola pada edisi 2010-2011. Dengan kata lain, Enrique mampu menyamai pencapaian istimewa sang pendahulu.

Bukan kali ini saja Enrique menyejajarkan diri dengan Guardiola.

Dia pernah merepetisi kesuksesan seniornya berupa raihan tiga trofi alias treble winner di musim debut serta torehan delapan kemenangan plus sekali imbang dalam sembilan partai di Januari.

Berbagai catatan apik Enrique sejatinya patut mendapatkan apresiasi lebih.


Pelatih Barcelona, Luis Enrique, memimpin latihan Barca di Sports Center FC Barcelona Joan Gamber, 16 Januari 2016.(JOSEP LAGO/AFP)

Hanya, ketenaran dan ketajaman Trio MSN, yang terdiri dari Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar Jr., seolah menutupi andil besar pelatih berusia 45 tahun itu.

Sebagian pendukung Barcelona disilaukan dengan gol demi gol serta aksi menawan Trio MNS di atas lapangan.

Padahal, mereka belum tentu bersinar terang dan menghadirkan kemenangan serta trofi andaikan bukan Enrique yang menukangi Barcelona.

Kejeniusan Enrique tampak saat Barcelona kehilangan Messi selama dua bulan akibat cedera hamstring pada pengujung September hingga November 2015.

Dia sanggup menarik keluar potensi maksimal Suarez dan Neymar dalam urusan membobol gawang lawan.

Enrique juga berhasil menemukan bakat tersembunyi Sergi Roberto kala Barcelona mengalami krisis bek kanan di awal musim.


Bek Real Madrid, Marcelo (kanan), dibayang-bayangi gelandang Barcelona, Sergi Roberto, saat partai El Clasico di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, (21/11/2015)(CURTO DE LA TORRE/AFP)

Dia menyulap jebolan akademi La Masia itu dari gelandang sentral menjadi penyisir sisi kanan yang penuh determinasi.

Masih belum puas? Kegagalan Barcelona era Tata Martino (2013-2014) barangkali bisa merefleksikan betapa besar andil seorang pelatih dalam mengolah materi pemain yang ada lalu menghasilkan prestasi membanggakan di ujung kompetisi.

Sekadar mengingatkan, Martino membuang peluang menjuarai La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champion kendati memiliki skuat mumpuni yang berisikan Messi, Neymar, Alexis Sanchez, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez.

Barcelona hanya mengantongi Supercopa de Espana 2013, itu pun dengan keunggulan agresivitas gol tandang atas Atletico Madrid (1-1).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.653


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X