Manajer Umum Juventus, Giuseppe Marotta, dan Direktur Olah Raga Fabio Paratici disebut menghadapi serangkaian tantangan mahaberat menjelang musim 2015/16 bergulir.
Penulis: Sem Bagaskara
Salah satu tugas rumit yang harus dijalani duo Marotta-Paratici adalah menjaga kualitas lini serang Juventus.
Pada musim panas 2015, Si Nyonya Tua ditinggal Carlos Tevez, yang pindah ke Boca Juniors. Tevez adalah pemain tersubur Juve pada musim 2014/15 dengan torehan 29 gol dalam 49 penampilan di semua ajang.
Bukan hanya mencari pengganti Tevez, Marotta-Paratici juga dituntut menemukan figur yang sanggup mengisi tempat Fernando Llorente (pindah ke Sevilla) dan Kingsley Coman (ke Bayern Muenchen).
Kinerja Marotta dan Paratici di bursa transfer layak diapresiasi dengan tepuk tangan meriah oleh para pemuja Si Nyonya Tua.
Tak sekadar mencari pengganti, Marotta-Paratici boleh dibilang telah meningkatkan kualitas sektor ofensif Juventus.
Bayang-bayang kehebatan Tevez mulai bisa disingkirkan oleh rekrutan anyar, Paulo Dybala, yang didatangkan dari Palermo.
Dybala pelan-pelan sanggup mengambil alih peran Tevez sebagai mesin gol utama tim sekaligus kreator peluang jempolan.
[video]http://video.kompas.com/e/4737578908001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.652 |
Komentar