Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Tantangan Besar Josep Guardiola di Manchester City

By Selasa, 2 Februari 2016 | 12:34 WIB
Josep Guardiola (kiri) merangkul Sir Alex Ferguson saat Barcelona melawan Manchester United pada final Liga Champions di Stadion Wembley, 28 Mei 2015.
CARL DE SOUZA/AFP
Josep Guardiola (kiri) merangkul Sir Alex Ferguson saat Barcelona melawan Manchester United pada final Liga Champions di Stadion Wembley, 28 Mei 2015.

 Penutupan sempurna pada hari terakhir jendela transfer Januari 2016 ada di Inggris. Di tengah kelesuan transaksi pemain di Manchester City, mereka justru mengamankan sosok rekrutan terpenting sepanjang sejarah klub, Josep “Pep” Guardiola. Bisa apa pelatih gundul itu di City kelak?

Figur Pep Guardiola saja sudah menjanjikan kualitas. Tambahkan faktor dukungan manajemen, sokongan dana nyaris tak terbatas, hingga materi skuat dan infrastruktur kelas wahid, masa depan Manchester City untuk naik level menjadi klub raksasa dunia semakin cerah.

Namun, Guardiola menyadari dirinya bakal menghadapi tantangan berbeda di Premier League.

“Saya berusia 44 tahun dan inilah saat tepat untuk memanfaatkan kesempatan sebagai manajer di Inggris,” katanya beberapa pekan lalu kepada The Guardian.

Saat bekal nama besar dan rentetan gelar tak cukup menjadi garansi, lelaki Spanyol itu wajib mengatasi berbagai kendala yang berpotensi menghambat kesuksesan di City. Berikut tiga tantangan besar yang menanti Pep.

1. Premier League Lebih Kompetitif


Josep Guardiola saat merayakan keberhasilan Bayern Muenchen menjuarai Bundesliga 2014-2015 usai laga kontra Mainz di Allians Arena, Muenchen, Jerman, pada 23 Mei 2015,(MATTHIAS HANGST/GETTY IMAGES)

Sepanjang karier kepelatihan, Guardiola meraih 19 gelar. Jumlah koleksi trofi Pep dalam 8 tahun sudah melebihi catatan gelar Manchester City selama 136 tahun klub itu berdiri (17)!

Hal tersebut membuktikan sosok Pep sebagai jaminan trofi. Namun, kondisi mulai musim depan akan berbeda. Tantangan baru Guardiola ialah karakter Premier League yang lebih kompetitif dibandingkan Spanyol atau Bundesliga.

Bersama Barcelona, Pep cuma menghadapi tekanan dari Real Madrid atau Atletico Madrid. Di Jerman, haram hukumnya untuk tidak menjagokan Bayern Muenchen juara.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X