Tahap ini seharusnya mempertemukan sekelompok orang, mulai dari pemain, agen, manajer, dan orang-orang lainnya yang bersangkutan untuk duduk bersama merundingkan kesepakatan akhir, baik itu biaya penjualan ataupun gaji, dan berujung dengan perbincangan yang panjang.
Namun, kenyataannya sangat berbeda.
Pertemuan negosiasi sering berlangsung singkat. Agen memulai dengan mengutarakan tuntutan pemain, dan seorang pejabat klub (biasanya kepala eksekutif, kepala perekrutan, atau direktur olah raga) menyampaikan pertimbangan dari sisi klub.
Perbincangan yang muncul selama negosiasi sering berhubungan dengan, gaji, bonus, biaya transfer, serta pertimbangan pribadi dan sosial.
Pemain sering absen dalam tahap negosiasi dan mempercayakan kepada agen mereka, sembari terus mengikuti perkembangan dari jauh, hingga muncul keputusan akhir.
5. Dilema pemain
Hal ini sering menjadi masalah tersendiri, kala pemain ragu-ragu dalam transaksi transfer. Pasalnya, setelah disetujui, hidup mereka yang akan berubah.
Pertimbangan pemain sebelum transfer biasanya menyangkut berapa banyak waktu bermain yang akan mereka dapatkan jika mereka pindah klub, apakah mereka perlu mencari tempat tinggal baru atau belajar bahasa baru, apakah mereka akan senang bekerja dengan manajer di klub pembeli, dan terkait durasi kontrak.
Pemain sama seperti orang pada umumnya, mereka menginginkan kesejahteraan.
Namun, jumlah gaji akan memainkan peran besar dalam setiap keputusan akhir.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Leicester Mercury |
Komentar