Karakter pemuda Italia berdarah Mesir itu diyakini cocok dengan materi dan racikan pelatih Luciano Spalletti. Si bos membutuhkan pemain ofensif lincah yang piawai beroperasi di sisi penyerangan tim guna mengakomodasi pola 4-2-3-1 atau 4-3-3.
El Sha memenuhi kriteria itu. Ia terbiasa tampil di sayap kiri penyerangan tim untuk melakukan tusukan dan mengeksekusi peluang dengan menggunakan kaki kanan.
El Shaarawy juga memiliki fleksibilitas yang baik jika Spalletti menghendaki perubahan skema ke pola yang lain.
"Saya juga bisa menjadi penyerang lubang," ucapnya.
3. Peluang Timnas
Tujuan penting kembalinya El Shaarawy ke Italia adalah supaya terpantau lebih dekat oleh pelatih timnas, Antonio Conte.
Ia akan berupaya lebih maksimal dalam waktu singkat ini guna menarik perhatian Conte agar diangkut ke Piala Eropa 2016.
4. Rekam Jejak Esterno
Pada rezim pertamanya sebagai pelatih Roma (2005-2009), Spalletti punya rekam jejak mengorbitkan sosok esterno alias pemain sayap ofensif yang mumpuni.
Contoh paling tepat ialah Amantino Mancini dan Jeremy Menez. Menarik menanti apakah El Shaarawy mampu meneruskan jejak kedua pemain itu.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar