Bursa transfer Januari tampaknya akan dilalui Arsenal dengan tenang. Tidak akan ada kehebohan karena Manajer Arsene Wenger mengisyaratkan hanya ada satu pemain baru yang mendarat di Stadion Emirates.
Nama gelandang FC Basel, Mohamed Elneny, sempat mencuat sebagai satu-satunya pemain yang akan datang. Pemain asal Mesir ini pun sontak tiba setelah lama dikaitkan dengan The Gunners.
Namun, pada kesempatan lain, Arsenal juga dikabarkan siap membayar mahal untuk mendapatkan jasa Pierre-Emerick Aubameyang.
The Gunners disebut-sebut memasukkan tawaran senilai 42 juta poundsterling untuk mendapatkan penyerang Borussia Dortmund itu.
Aubameyang (26 tahun) seorang striker berdarah Gabon yang pernah memperkuat timnas Prancis U-21 karena lahir di Laval, Prancis. Hanya, setelah dewasa a memperkuat timnas tanah leluhurnya, yaitu Gabon.
Bagaimana kelanjutan rumor ini? Agaknya Arsenal harus menunggu hati Direktur Olah Raga Dortmund, Michael Zorc, melunak.
Pasalnya, Zorc bersikeras menyatakan bahwa Dortmund tidak akan menjual Aubameyang sekarang.
Wenger memang tengah mencari striker baru yang mampu melapis Olivier Giroud.
Kelenturan Aubameyang khas Prancis sepertinya menjadi bahan pertimbangan untuk merekrutnya.
Sang pemain mampu bermain sebagai gelandang serang dan sama baiknya ketika dimainkan sebagai striker tunggal.
Mirip dengan gaya The King Thierry Henry, legenda kesayangan Wenger asal Prancis.
Ciri Khas
Jika pilihan Wenger jatuh pada Aubameyang, maka satu ciri khas dari pasukan Arsenal bisa tetap bertahan, yaitu French connection.
Pasalnya, pada Januari ini bek kanan asal Prancis, Mathieu Debuchy, dikabarkan akan pergi demi mencari kesempatan bermain reguler di klub lain.
Warna Prancis selalu ada ada di Arsenal sejak Wenger masuk ke London pada 1996.
Wenger memulainya dengan membawa Patrick Vieira dan Remi Garde, yang sekarang menjadi pelatih di Aston Villa.
[video]http://video.kompas.com/e/4693643506001_ackom_pballball[/video]
Lalu pemain Prancis kian membanjir pada musim-musim berikutnya. Pada era 1990-an pasukan Wenger dihangatkan oleh darah Prancis sekelas Nicolas Anelka, Emmanuel Petit, Gilles Grimandi, sampai Henry.
Berlanjut ke Sylvain Wiltord, Robert Pirès, Gael Clichy, sampai Mathieu Flamini.
Warna Prancis tetap menyembul pada pertengahan 2000-an dengan kehadiran Abou Diaby, William Gallas, Bacary Sagna, sampai Samir Nasri.
Namun, sejak 2005 Wenger tak lagi gencar menciptakan koneksi bintang Prancis di Arsenal.
Wenger orang Prancis tulen. Jadi, tak perlu ada pertanyaan panjang bila sang manajer memberikan kesempatan besar kepada warna Prancis.
Penulis: Dedi Rinaldi
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.649 |
Komentar