Kehadiran Guendogan atau Isco dibutuhkan untuk menambahunsur playmaking dan percikan fantasi di lini tengah Juve. Soal kekuatan fi nansial, kedalaman kantong I Bianconeri tak usah diragukan.
Konon, banderol Isco mencapai 35 juta euro. Dortmund juga memagari Guendogan dengan harga tak murah, yakni 30 juta euro.
Menurut Tuttosport, Juventus menyiapkan manuver pertama buat memindahkan Guendogan ke J-Stadium dengan proposal senilai 25 juta euro plus berbagai bonus untuk meluluhkan pihak Dortmund.
Namun, pertanyaannya akankah potensi transfer mahal tersebut benar-benar terjadi Januari ini? Kalau terwujud, manajemen Juve sama saja melanggar tradisi.
Sejak urusan jual-beli pemain ditangani Giuseppe Marotta sebagai direktur umum mulai 2010. Si Nyonya Tua tak pernah merampungkan transfer top berharga mahal pada periode mercato invernale alias bursa musim dingin.
Nyaris semua perekrutan mereka sifatnya cuma memperkuat materi yang ada dengan para pelapis.
Dalam lima musim sebelumnya, pengeluaran terbesar Juve di bursa Januari hanya lima juta euro untuk memboyong Simone Padoin (2012) dan menebus 50 persen sisa kepemilikan atas Daniele Rugani yang dimiliki Empoli (2015).
Akankah tradisi penghematan dilanggar Marotta musim dingin ini? Ataukah Juve bakal sabar menunggu sampai musim panas nanti guna mewujudkan transfer Guendogan atau Isco?
Risiko pilihan yang kedua adalah Marotta cs. harus siap-siap gigit jari jika sepasang target top itu telanjur dicaplok tim lain. Maklum, Guendogan dan Isco juga gencar diburu klub-klub kaya Inggris
Penulis : Beri Bagja
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.468 |
Komentar