Cukup bijaksana jika pelatih asal Argentina itu memikirkan upaya terbaik guna merebut tiket ke Liga Champion musim depan, kompetisi yang baru satu kali mereka ikuti, yaitu pada 2010-2011.
Tottenham pada dasarnya tidak cukup berpengalaman mempertahankan tempat di zona Liga Champion sampai akhir musim.
Dalam empat kesempatan berada di empat besar sejak 1992-1993, Tottenham gagal mempertahankan status tersebut dua kali, yakni pada 1995-1996 dan 2005-2006.
Meski begitu, dua keberhasilan berada di empat besar klasemen akhir terjadi di beberapa musim belakangan, yakni pada 2009-2010 dan 2011-2012.
Terlepas dari faktor sejarah yang kurang mendukung, prestasi Tottenham sesungguhnya sedang positif. Sejak pekan kedelapan 2015-2016, grafik posisi mereka terus menanjak.
Asalkan terus konsisten meraup poin sembari berharap para pesaing tergelincir, optimisme Pochettino terhadap gelar liga mungkin dapat terwujud.
Penulis: Theresia Simanjuntak
[video]http://video.kompas.com/e/4680438378001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.647 |
Komentar