Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tottenham Hotspur, Terlalu Ambisius Bicara Gelar EPL

By Sabtu, 2 Januari 2016 | 12:01 WIB
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Norwich City pada lanjutan Premier League di Stadion White Hart Lane, Sabtu (26/12/2015).
Matthew Lewis/Getty Images
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Norwich City pada lanjutan Premier League di Stadion White Hart Lane, Sabtu (26/12/2015).

Premier League 2015-2016 sudah berjalan 19 pekan. Berdasarkan hasil setengah musim, kubu Tottenham Hotspur tengah diselimuti aura positif.

Tottenham berada di empat besar klasemen EPL pada paruh musim ini, suatu prestasi langka bagi Si Lili Putih.

Sejak 1992-1993, Tottenham baru empat kali dapat mencapai empat besar klasemen pada setengah musim EPL.

Kepastian berada di empat teratas liga diraih usai mengalahkan Watford 2-1 (28/12/2015).

Hasil itu berarti Tottenham cuma menelan satu kekalahan dalam 18 partai EPL terbaru.

Tak mengherankan Tottenham begitu optimistis dapat mengakhiri 2015-2016 secara positif. Manajer Mauricio Pochettino bahkan sudah berani membicarakan gelar liga.

"Saya pikir secara matematis gelar EPL masih memungkinkan. Hari ini kami mulai membicarakan gelar, tapi yang paling penting ialah untuk terus bekerja keras dan menunjukkan kemampuan kami," ujar Pochettino kepada Sky Sports.

Tidak ada yang salah dari pernyataan Poch. Faktanya, jarak poin di antara keempat tim teratas liga saat ini memang begitu rapat.

[video]http://video.kompas.com/e/4680398564001_ackom_pballball[/video]

Namun, menurut sejarah klub, terlalu ambisius Pochettino berbicara tentang mahkota EPL.

Cukup bijaksana jika pelatih asal Argentina itu memikirkan upaya terbaik guna merebut tiket ke Liga Champion musim depan, kompetisi yang baru satu kali mereka ikuti, yaitu pada 2010-2011.

Tottenham pada dasarnya tidak cukup berpengalaman mempertahankan tempat di zona Liga Champion sampai akhir musim.

Dalam empat kesempatan berada di empat besar sejak 1992-1993, Tottenham gagal mempertahankan status tersebut dua kali, yakni pada 1995-1996 dan 2005-2006.

Meski begitu, dua keberhasilan berada di empat besar klasemen akhir terjadi di beberapa musim belakangan, yakni pada 2009-2010 dan 2011-2012.

Terlepas dari faktor sejarah yang kurang mendukung, prestasi Tottenham sesungguhnya sedang positif. Sejak pekan kedelapan 2015-2016, grafik posisi mereka terus menanjak.

Asalkan terus konsisten meraup poin sembari berharap para pesaing tergelincir, optimisme Pochettino terhadap gelar liga mungkin dapat terwujud.

Penulis: Theresia Simanjuntak

[video]http://video.kompas.com/e/4680438378001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA no. 2.647


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X