Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jackson Martinez, Empat Jam Hanya untuk Satu Gol

By Sabtu, 2 Januari 2016 | 11:00 WIB
Penyerang Atletico Madrid, Jackson Martinez, tengah mengontrol bola saat menghadapi Rayo Vallecano di partai lanjutan La Liga 2015-2016 di stadion Vallecas, Madrid, 30 Desember 2015.
CURTO DE LA TORRE/AFP
Penyerang Atletico Madrid, Jackson Martinez, tengah mengontrol bola saat menghadapi Rayo Vallecano di partai lanjutan La Liga 2015-2016 di stadion Vallecas, Madrid, 30 Desember 2015.

Tahun berganti, bursa transfer Januari resmi dibuka. Setengah musim sudah berlalu, tak terasa sejumlah rekrutan anyar di bursa transfer musim panas silam sudah menuju pintu keluar lagi di jendela transfer musim dingin.

Dari total transfer yang dibuat 20 klub La Liga sepanjang Juli sampai Agustus silam, hanya sedikit yang relatif mampu memaksa menjadi bagian penting tim barunya dan berperan vital.

Situs media Spanyol, As, mencatat seluruh pemain yang berkecimpung dalam transfer masuk ke klub atau berpindah ke sesama kontestan La Liga 2015/16 hanya terlibat dalam 43 persen menit tampil yang tersedia.

Dari total 156 pemain yang direkrut sebelum musim bergulir sampai pekan ke-16 sebelum Natal, ada 15 pemain yang bahkan belum merumput sama sekali!

Dua personel anyar tercatat tampil penuh buat klub barunya. Mereka ialah penjaga gawang baru Granada, Andres Fernandes, dan kiper Villarreal, Alphonse Areola.

Satu pemain cuma melewatkan satu pertandingan: Diego Llorente (Rayo Vallecano). Dia tak tampil saat Vallecano dibantai 1-10 oleh Real Madrid karena terikat klausul pinjaman dari Los Blancos.

Sejumlah personel langka bisa segera bersinar dengan klub barunya. Raul Garcia (dari Atletico Madrid ke Athletic Bilbao) dan Javi Guerra (Cardiff ke Vallecano) ialah dua di antaranya.

Garcia tampil 1.165 menit buat Bilbao dan mencetak tiga gol. Guerra sukses mengantongi 1.182 menit dan bikin sembilan gol! Sejumlah pemain baru juga sukses setelah diduetkan bersama tandem anyarnya.

Borja Baston dan Sergi Enrich bikin 11 gol buat Eibar. Roberto Soldado dan Cedric Bakambu mengemas sembilan gol untuk Villarreal.

Adaptasi

Di sisi sebaliknya, banyak juga personel berbanderol mahal yang layak masuk kategori fl op. Salah satu di antaranya ialah Jackson Martinez. Atletico Madrid harus merogoh kocek hingga 35 juta euro atau setara 527 miliar rupiah untuk membelinya dari FC Porto. Namun, Martinez tak menjawab ekspektasi.

Ia mengalami kesulitan beradaptasi dengan gaya Atleti asuhan Diego Simeone. Striker berusia 29 tahun itu baru tampil 533 menit dan mencetak dua gol.

Di semua ajang, ia merumput 799 menit dengan koleksi tiga gol.

Artinya, Jackson butuh rata-rata sekitar empat jam untuk satu gol! Situasi itu sempat memunculkan isu ia siap dilepas lagi pada bursa transfer musim dingin.

"Jackson ingin dan akan sukses di Atletico. Namun, klub yang akan memutuskan masa depannya. Saya tak akan berbohong bahwa di sepak bola tak ada yang tahu masa depannya. Yang jelas, jika harus pergi, dia akan pergi baikbaik lewat pintu depan," tutur agen Martinez, Henrique Pompeo, di As.

"Jackson sangat berterima kasih kepada Atletico yang telah mengeluarkan banyak uang untuk merekrutnya. Dia membuat pilihan dan bahagia di Kota Madrid. Saat ini situasi personalnya mungkin tak terlalu bagus, tapi dia senang karena kondisi Atletico baik-baik saja," ucapnya lagi.


Antoine Griezmann rayakan gol kemenangan Atletico atas Bilbao, Minggu (13/12/2015).(JAVIER SORIANO/AFP)

Situasi itu memang jamak terjadi pada era Simeone. Pemain baru sering sulit beradaptasi dengan sang bos, termasuk Martinez.

Bahkan, seorang Antoine Griezmann, yang meledak edisi lalu dengan total 25 gol pun, baru meroket pada paruh kedua musim ketika ia dijadikan striker oleh Simeone.

Bahaya untuk Atletico, ketumpulan Martinez menular ke seluruh personel lini depan.

Griezmann masih pemain paling tajam dengan 12 gol dari 1.876 menit alias satu gol per 2,5 jam!

Angel Correa butuh lebih dari lima jam untuk satu gol. Luciano Vietto sekitar tiga jam untuk satu gol. Yang paling parah jelas Fernando Torres.

Musim ini, dia merumput 1.026 menit sampai duel kontra Malaga (20/12) dan hanya bikin dua gol. Dia perlu lebih dari delapan jam untuk satu gol!

Wajar kalau produktivitas Atleti menurun drastis. Mereka cuma dua kali mencetak lebih dari dua gol dalam satu laga: 3-0 di rumah Sevillla dan 4-0 di markas Astana pada fase grup Liga Champion.

Sisanya, anak asuh Simeone bikin satu gol di sembilan pertandingan dan dwigol dalam 10 partai lain. Total, Atletico mengemas 36 gol dari 24 laga alias cuma 1,5 gol per pertandingan. Pertahanan tangguh mereka

masih menjadi kunci perjalanan musim, tapi Atletico harus segera memperbaiki lini depan kalau mau terus bersaing di tiga kompetisi berat.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA no. 2.647


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X