Sebelum musim ini, Mourinho selalu mencitrakan dirinya sebagai pelatih yang siap menjadi tameng bagi anak buah.
Citra tersebut berantakan musim ini. Mou berubah menjadi penggerutu yang tega mempermalukan anak buahnya secara terbuka.
Lihat yang terjadi dalam konferensi pers selepas kekalahan dari Man City pada pertengahan Agustus. Mou menyebut tujuh pemain yang menurutnya tampil jelek.
Setelah itu, ada insiden lempar rompi Diego Costa.
Yang paling fenomenal tentu ketika Mou menyebut beberapa pemain seperti mengkhianati pekerjaannya di klub.
Dengan kondisi demikian, isu soal pemberontakan sejumlah pemain terhadap otoritas Mou bisa jadi memang ada benarnya.
Transfer
Publik masih penasaran dengan alasan minimnya pergerakan Chelsea di bursa transfer musim panas 2015.
Sebagian menyebut The Blues harus menekan pengeluaran akibat Financial Fair Play, sementara sebagian lagi menduga manajemen dan staf pelatih sudah besar kepala dengan skuat juara yang sudah dimiliki.
Klub mendatangkan pemain di luar kebutuhan Jose Mourinho. Saat sang pelatih meminta Paco Alcacer, klub malah meminjam si payah Radamel Falcao.
Ketika Mou ngotot ingin membeli John Stones, yang datang malah Papy Djilobodji dan Michael Hector.
Mou punya andil dalam kekacauan ini. Ia setuju melepas Kevin de Bruyne, Romelu Lukaku, serta Petr Cech.
De Bruyne saat ini merupakan salah satu pemain terbaik Man. City, Lukaku menggila dengan 13 gol bersama Everton, sementara Cech memberikan kestabilan di lini belakang Arsenal.
Penulis: Andrew Sihombing
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.646 |
Komentar