Bagaimana Chelsea bisa berantakan seperti sekarang? Berikut analisis Tabloid BOLA soal faktor penyebabnya:
Sikap
Jose Mourinho mungkin tak pernah menyangka keputusannya memberikan perpanjangan libur seminggu di awal musim bisa berdampak negatif.
Banyak pemain yang bergabung telat dengan skuat dan mereka tidak dalam kondisi terbaik saat musim betul-betul dimulai. Apalagi, persiapan klub masih terpotong oleh partisipasi di International Champions Cup.
Efeknya, Chelsea kepayahan di awal musim. Hasil-hasil jelek selepas garis start ini merusak kepercayaan diri pemain.
Belakangan, sikap ini berubah. Costa misalnya, dikabarkan sampai melahap latihan khusus untuk mengembalikan kebugarannya. Namun, semuanya terlambat.
Penurunan Performa
Tak satu pun pemain Chelsea yang bisa tampil sebaik musim lalu.
"Jika mungkin membuang banyak pemain sekaligus, mungkin klub akan melakukannya," ucap John Terry.
Lihat yang terjadi di lini belakang. Bek kanan Branislav Ivanovic tercatat sebagai pemain yang paling gampang dilewati di Liga Primer, sementara kekukuhan duet Terry-Garry Cahill melorot drastis.
Di tengah, Nemanja Matic gagal memberikan perlindungan bagi lini belakang seperti musim lalu, kualitas operan Cesc Fabregas menguap tanpa jejak, sementara penampilan Eden Hazard sebagai playmaker menurun tajam.
Penurunan paling mengerikan tak lain pada diri bomber Diego Costa.
Taktik
Mou bersikukuh menerapkan strategi garis pertahanan tinggi seperti musim lalu. Masalahnya, kedua bek sayap harus bekerja lebih keras naik-turun membantu serangan dan pertahanan akibat ketiadaan winger.
Cesar Azpilicueta cukup mampu melakukannya, namun Ivanovic kepayahan hingga kemudian menjadi titik lemah tim.
Derita makin bertambah karena bek tengah maupun Matic tidak mampu meladeni pemain-pemain cepat lawan.
Pemberontakan
[video]http://video.kompas.com/e/4676246236001_ackom_pballball[/video]
Sebelum musim ini, Mourinho selalu mencitrakan dirinya sebagai pelatih yang siap menjadi tameng bagi anak buah.
Citra tersebut berantakan musim ini. Mou berubah menjadi penggerutu yang tega mempermalukan anak buahnya secara terbuka.
Lihat yang terjadi dalam konferensi pers selepas kekalahan dari Man City pada pertengahan Agustus. Mou menyebut tujuh pemain yang menurutnya tampil jelek.
Setelah itu, ada insiden lempar rompi Diego Costa.
Yang paling fenomenal tentu ketika Mou menyebut beberapa pemain seperti mengkhianati pekerjaannya di klub.
Dengan kondisi demikian, isu soal pemberontakan sejumlah pemain terhadap otoritas Mou bisa jadi memang ada benarnya.
Transfer
Publik masih penasaran dengan alasan minimnya pergerakan Chelsea di bursa transfer musim panas 2015.
Sebagian menyebut The Blues harus menekan pengeluaran akibat Financial Fair Play, sementara sebagian lagi menduga manajemen dan staf pelatih sudah besar kepala dengan skuat juara yang sudah dimiliki.
Klub mendatangkan pemain di luar kebutuhan Jose Mourinho. Saat sang pelatih meminta Paco Alcacer, klub malah meminjam si payah Radamel Falcao.
Ketika Mou ngotot ingin membeli John Stones, yang datang malah Papy Djilobodji dan Michael Hector.
Mou punya andil dalam kekacauan ini. Ia setuju melepas Kevin de Bruyne, Romelu Lukaku, serta Petr Cech.
De Bruyne saat ini merupakan salah satu pemain terbaik Man. City, Lukaku menggila dengan 13 gol bersama Everton, sementara Cech memberikan kestabilan di lini belakang Arsenal.
Penulis: Andrew Sihombing
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.646 |
Komentar