Saat menjadi tamu dalam penganugerahan Globe Soccer Awards di Dubai, pelatih legendaris Italia, Fabio Capello (69), membandingkan kedigdayaan Barcelona saat ini dengan era Tim Impian AC Milan yang mampu memenangi back to back Liga Champions pada 1989 dan 1990.
"Mereka (Barcelona) sangat beruntung. Dalam sebuah momen yang luar biasa mereka menemukan tujuh pemain fantastis dari La Masia. Xavi (Hernandez), (Andres) Iniesta, dan (Sergi) Busquets benar-benar hebat, begitu juga dengan (Gerard) Pique," kata Capello dalam laman AS, Senin (28/12/2015).
"Itu sama seperti ketika Milan mulai menjadi tim terbaik di dunia. Saat itu ada lima pemain dari akademi yang muncul, di antaranya (Franco) Baresi, (Paolo) Maldini, dan (Mauro) Tasotti," ucapnya lagi.
Namun, Capello mengakui bahwa gaya permainan Barcelona berbeda.
"Filosofi dari Barcelona benar-benar berbeda. Mereka mulai memainkan pola tersebut di tim muda dan ketika mereka tiba di tim utama, gayanya pun sama. Dengan cara itu mudah untuk memainkan sepak bola yang bagus," ujar allenatore kelahiran 18 Juni 1946 itu.
Capello juga memuji lini depan Blaugrana.
"Barcelona menemukan sosok striker yang telah lama dicari dalam diri Luis Suárez. Mereka juga memiliki pemain lain dengan pengaruh besar yaitu Neymar. Ketika saya melihatnya di Brasil, dia akan bermain baik selama 10 menit dan kemudian menghilang. Sekarang dia bekerja keras dan berjuang untuk mendapatkan bola," tutur mantan pelatih Real Madrid itu.
"Mereka pemain kunci Barcelona selama dua bulan (Lionel) Messi absen. Mereka mengerti bahwa harus berlari dan bekerja keras. Para pemain ingin membuktikan tim tetap sangat bagus tanpa Messi. Mereka adalah tim terkuat, apalagi dengan adanya Messi'," ujarnya.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | AS |
Komentar