“Pintu kami tetap terbuka bagi Sergio Gonzalez. Namun, untuk sekarang kami harus mengucapkan selamat datang kepada Constantin. Ia sosok yang tepat karena merupakan figur internal klub.
Dari empat pelatih terakhir kami, tiga di antaranya ialah bekas pemain Espanyol,” ujar Joan Collet, Presiden Espanyol, seperti dikutip Marca.
Korban Kelima
Meski menghabiskan 300-an partai di La Liga (150-an bersama Espanyol) saat masih aktif bermain, Galca tergolong minim jam terbang di level manajerial Negeri Matador. Bekas klubnya cuma sebatas Almeria B yang dilatih pada 2009-2010.
Kendati demikian, Galca sukses besar dalam musim perdana sekaligus terakhir bagi Steaua Bucuresti. Ia menyumbangkan gelar treble (liga domestik, piala domestik, dan piala liga) bagi jawara Rumania tersebut.
Tak seperti Galca yang belum punya pengalaman panjang melatih di La Liga, Gonzalez sebetulnya memiliki modal lebih baik. Sebelum membesut tim senior
Los Periquitos, mantan kapten Deportivo itu sempat dua tahun meracik strategi bagi Espanyol B. Aksinya mengantar Espanyol ke tangga 10 klasemen Primera 2014/15 pun layak diberi kredit ekstra.
Akan tetapi, manajemen Cornella-El Prat merasa harus memutus kontrak Gonzalez lantaran rapor buruk Javi Lopez dkk. pada delapan pekan terakhir. Espanyol cuma bisa menang sekali dan empat kali kalah.
Gonzalez pun harus rela menjadi korban pemecatan kelima pada musim ini, setalah Paco Herrera (Las Palmas), Lucas Alcaraz (Levante), David Moyes (Sociedad), dan Nuno Espirito Santo (Valencia).
Periode yang sama pada musim 2014-2015, La Liga pun memakan lima korban pemecatan. Hanya, pada akhir musimnya, ada 11 kali pergantian pelatih bagi tujuh klub berbeda.
Sementara itu, dibandingkan aksi pemecatan di Serie A dan Premier League, La Liga ada di tengah-tengah. Serie A telah memecat enam pelatih, sedangkan EPL melengserkan lima manajer pada musim ini setelah Jose Mourinho diberhentikan Chelsea.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.645 |
Komentar