Van Gaal bahkan harus berjudi dengan menempatkan Memphis Depay di lini depan kontra Watford (21/11/2015) gara-gara Rooney dan Martial cedera.
Minimnya stok striker sungguh berbeda dari era Sir Alex Ferguson, yang selalu punya empat striker dengan kualitas nyaris setara di tim utama.
3. Formasi
Musim ini Van Gaal senang menggunakan skema 4-2-3-1. Hal itu berbeda dari musim lalu, yang mana eks bos tim nasional Belanda itu sempat menggunakan formasi 3-5-2 atau 5-3-2.
Taktik satu penyerang tengah terbilang asing di United, yang selama lebih dari dua dekade mengandalkan strategi dua striker.
Situs WhoScored mencatat United memakai pola 4-2-3-1 sebanyak 15 kali di EPL musim ini. Total gol yang lahir cuma 19 buah (1,3 gol per gim). Fakta ini jelas menunjukkan buruknya penyelesaian akhir Rooney cs.
Namun, tidak seperti musim lalu, Van Gaal cenderung enggan mengubah taktik. Dengan permainan yang mudah ditebak, tak heran United belakangan mudah dikalahkan.
4. Line-up Terbaik
Don't change the winning team. Ungkapan ini tampaknya tidak berlaku bagi Van Gaal.
Nyaris di setiap laga, sang juru taktik mengubah sususan pemain yang berbeda dari gim sebelumnya.
Bukan hanya itu, Van Gaal juga senang mengubah posisi para pemain.
Sebagai contoh, Matteo Darmian yang ditempatkan sebagai bek kanan atau bek kiri, Marouane Fellaini sebagai gelandang bertahan atau penyerang tengah, Juan Mata sebagai gelandang serang kanan atau "pemain nomor 10".
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA 2.646 |
Komentar