Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Penyebab Kemunduran Manchester United

By Sabtu, 26 Desember 2015 | 15:05 WIB
Wayne Rooney meninggalkan lapangan dengan kecewa usai Manchester United ditekuk Norwich, 19 Desember 2015.
Alex Livesey/Getty Images
Wayne Rooney meninggalkan lapangan dengan kecewa usai Manchester United ditekuk Norwich, 19 Desember 2015.

Sempat hanya kalah sekali dalam 16 laga di seluruh ajang pada waktu normal 90 menit dari pertengahan September sampai awal Desember, Manchester United kini tidak pernah menang di enam partai terakhir dan bahkan kalah di tiga gim terkini di semua kompetisi.

Hasil negatif terakhir terjadi saat menjamu tim promosi, Norwich, pada Sabtu (19/12/2015).

Akibatnya, sampai pekan ke-17 Premier League 2015-2016, United cuma mengemas 29 angka dan berada di posisi kelima. Fakta itu lebih buruk ketimbang musim lalu, yang mana Iblis Merah menempati urutan ketiga klasemen liga, mengantongi 32 angka dengan jumlah pekan yang sama.

Apa yang menyebabkan kemunduran United musim ini?

1. Pendekatan Pemain

Sebelum 2015-2016 bergulir, Van Gaal langsung menjadi sorotan negatif terkait sikapnya kepada kiper Victor Valdes. Pelatih asal Belanda itu memutuskan tidak menyertakan Valdes ke dalam skuat United musim ini karena dinilai tidak mau bermain di tim akademi.

Valdes diabaikan sepenuhnya. Barang-barangnya dikeluarkan dari ruang ganti tim utama, tidak mendapat pakaian resmi United, tidak diundang ke acara-acara klub, dan tidak beraksi bagi United baik di tim senior maupun akademi.

Sikap Van Gaal melukai rekan-rekan Valdes di United, terutama yang sama-sama berasal dari Spanyol. Bahkan, gara-gara sikap tersebut, Van Gaal gagal merekrut Pedro dari Barcelona, yang mengaku memilih Chelsea karena tidak mau dilatih Van Gaal yang sudah menghancurkan karier rekannya, Valdes.

"Korban" Van Gaal tak hanya Valdes. Angel Di Maria, Robin van Persie, dan Javier Hernandez adalah sejumlah pemain yang mengaku memilih hengkang pada musim panas 2015 lantaran tidak senang dengan sikap sang bos.

2. Stok Striker Minim

Keputusan Van Gaal menjual Van Persie dan Hernandez, lalu meminjamkan James Wilson membuat United cuma punya dua striker: Wayne Rooney dan Anthony Martial. Kedua striker sama-sama tidak konsisten dalam mencetak gol.

Hal itu memengaruhi produktivitas Manchester Merah musim ini.

Van Gaal bahkan harus berjudi dengan menempatkan Memphis Depay di lini depan kontra Watford (21/11/2015) gara-gara Rooney dan Martial cedera.

Minimnya stok striker sungguh berbeda dari era Sir Alex Ferguson, yang selalu punya empat striker dengan kualitas nyaris setara di tim utama.

3. Formasi

Musim ini Van Gaal senang menggunakan skema 4-2-3-1. Hal itu berbeda dari musim lalu, yang mana eks bos tim nasional Belanda itu sempat menggunakan formasi 3-5-2 atau 5-3-2.

Taktik satu penyerang tengah terbilang asing di United, yang selama lebih dari dua dekade mengandalkan strategi dua striker.

Situs WhoScored mencatat United memakai pola 4-2-3-1 sebanyak 15 kali di EPL musim ini. Total gol yang lahir cuma 19 buah (1,3 gol per gim). Fakta ini jelas menunjukkan buruknya penyelesaian akhir Rooney cs.

Namun, tidak seperti musim lalu, Van Gaal cenderung enggan mengubah taktik. Dengan permainan yang mudah ditebak, tak heran United belakangan mudah dikalahkan.

4. Line-up Terbaik

Don't change the winning team. Ungkapan ini tampaknya tidak berlaku bagi Van Gaal.

Nyaris di setiap laga, sang juru taktik mengubah sususan pemain yang berbeda dari gim sebelumnya.

Bukan hanya itu, Van Gaal juga senang mengubah posisi para pemain.

Sebagai contoh, Matteo Darmian yang ditempatkan sebagai bek kanan atau bek kiri, Marouane Fellaini sebagai gelandang bertahan atau penyerang tengah, Juan Mata sebagai gelandang serang kanan atau "pemain nomor 10".

Bila menentukan tim terbaik di setiap laga saja belum bisa, bagaimana dapat konsisten meraih kemenangan?

5. Menganakemaskan Rooney

Saat mengumumkan Rooney sebagai kapten tim pada 2014, Van Gaal menegaskan jebolan akademi Everton itu adalah satu-satunya pemain yang dijamin selalu tampil di tiap partai.

Rooney tidak membalas kepercayaan sang manajer lewat kontribusi di lapangan. Hal ini dapat terlihat dalam statistik di EPL dua musim terakhir.

Sampai pekan ke-17 liga musim ini, Rooney cuma membuat dua gol dan satu assist. Padahal, dengan jumlah pekan yang sama musim lalu, ia mencetak enam gol dan tiga assist.

Meski mengalami penurunan performa, Rooney nyatanya masih dimainkan oleh Van Gaal. Hanya cedera yang membuat pemain berusia 29 tahun itu tidak merumput bagi United.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA 2.646


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X