Mauro Icardi adalah penyerang utama Inter. Musim lalu, pria Argentina ini menjadi pencetak gol terbanyak Inter dan juga di Serie A dengan total 22 biji.
Nah, musim ini, Icardi baru membuat 4 gol. Pada akhir Oktober silam, ia pernah mengeluh pada media bahwa dirinya bakal rutin mencetak gol bila mendapat servis dari rekan-rekan setimnya. Saat itu Icardi baru menjadi penentu kemenangan 1-0 Inter atas Bologna.
Ucapan itu sempat dijadikan media sebagai alat buat menyerang Icardi. Maklum, statusnya sebagai kapten tim dianggap tak pantas buat mengeluhkan kondisi tim. Yang menarik adalah setelah ucapan itu, ada satu sosok yang tampak mengalami lonjakan performa.
Pemain itu adalah Adem Ljajic.
[video]http://video.kompas.com/e/4638433421001_ackom_pballball[/video]
Gelandang serang Muslim asal Serbia itu yang menjadi penyumbang assist atas gol Icardi di laga tersebut.
Sejak laga di pekan ke-10 itu, Ljajic makin dipercaya oleh pelatih Inter, Roberto Mancini, buat tampil sebagai starter. Ljajic pun tak membuang percuma kepercayaan itu.
Ljajic tampil penuh ketika mengalahkan Roma (1-0), menjadi pengganti lawan Torino (1- 0), dan menjadi bintang laga saat melawan Frosinone (4-0). Pria berusia 24 tahun tersebut juga menjadi pemain terbaik Inter saat kalah dari Napoli (1-2).
Bukan hanya ia menjadi pencetak gol buat Inter, ia juga menjadi pemain yang paling sering menciptakan peluang buat rekan rekan setimnya.
Saat melawan Napoli, ia mengawali laga sebagai pemain penyerang kiri dalam system 4-3-3. Ljajic sering bertukar posisi dengan Ivan Perisic.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar