Ketika Inter harus bermain dengan 10 pemain, Mancini pun memilih mengorbankan Icardi dan menjadikan Ljajic sebagai penyerang tengah.
Mancini mungkin berpikir saat bermain dengan 11 pemain saja Icardi tampil buruk, apalagi ketika timnya kehilangan satu pemain.
[video]http://video.kompas.com/e/4627172386001_ackom_pballball[/video]
Terlepas dari minimnya suplai dari lini tengah Inter, Icardi terlihat statis sehingga kerap terisolasi di tengah pertahanan Napoli. Ia tidak mencoba buat menciptakan ruang atau mencari bola.
Ketika Ljajic memimpin serangan Inter di babak dua, cerita laga berjalan berbeda.
Ljajic sangat mobil. Ia terus berlari, mencari bola, mengganggu lawan, hingga menyelesaikan sendiri peluang buat menjadi gol.
Ia seperti menyindir Icardi lewat performanya melawan Napoli dengan menunjukkan seorang penyerang bisa membuat perbedaan meski minim bantuan dengan bekerja keras.
"Saya pikir semua pemain bermain baik dan kami membuktikan Inter adalah tim hebat. Tim normal tidak bermain dengan cara seperti ini di kandang Napoli dalam keadaan tertinggal dua gol dan kehilangan satu pemain," kata Ljajic di Inter Channel.
Penulis: Anggun Pratama
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar